Salah seorang warga Padukuhan Ngawen, Rohmadi mengatakan dirinya kerugian cukup besar, karena usaha las listriknya praktis tidak bisa buka.
Dia menyayangkan sama sekali tidak ada konfirmasi dari pihak PLN terkait padamnya listrik.
"Terdampak sekali kerjanya gimana kalau tidak ada listrik, tidak bisa kerja, kedua air tidak ada. Yang paling penting urusan perut. Hingga saat ini (16.53 WIB) belum menyala," kata dia.
Baca juga: Penambang Bitcoin di Medan Diduga Curi Listrik, Rugikan Negara Rp 14,4 Miliar
Saat dikonfirmasi Humas PLN UP3 Yogyakarta, Rina Wijayanti mengatakan pihaknya terus mengupayakan perbaikan jaringan terdampak hujan deras dan angin kencang.
"Sedang penanganan bertahap, sebagaian wilayah Bantul dan wonosari yang terdampak bencana," kata dia.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi mengatakan ratusan personelnya telah terjun langsung ke lapangan untuk melakukan percepatan pemulihan pasokan listrik.
"Sebanyak 49 penyulang kami yang menyalurkan listrik ke 776.000 pelanggan di 10 Kota dan Kabupaten terdampak cuaca ekstrem ini. Kami berhasil memulihkan beberapa penyulang dan terus memantau kondisi cuaca dan kesiapan peralatan untuk memastikan pemulihan pasokan listrik dapat berjalan cepat, lancar dan aman," kata Soffin dalam rilisnya.
Baca juga: Pasutri di Mojokerto Tewas Tersengat Listrik saat Melintasi Banjir
PLN mengimbau kepada masyarakat apabila ada kondisi berbahaya seperti pohon yang roboh mengenai jaringan listrik PLN untuk tidak panik dan tetap tenang, jangan langsung mengevakuasi atau pemotongan pohon sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.