YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Masyarakat di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan listrik padam lebih dari 27 jam.
Akibatnya usaha kecil mengalami kendala, seperti ayam mati, makanan busuk hingga tukang las tidak bisa bekerja.
Lurah Kampung Suparna mengatakan, mati listrik terjadi saat hujan deras terjadi di wilayah Ngawen Rabu (3/1/2023) sekitar pukul 13.04 WIB. Saat itu hujan deras disertai angin kencang.
"Sekitar jam 13.17 WiB sampai hari ini sampai jam 15.58 WIB belum menyala," kata Suparna saat dihubungi melalui telepon Kamis (4/1/2023).
Baca juga: Pengungsi WNA Ngamuk Karena Mati Lampu, Fasilitas Penampungan Puspa Agro Dirusak
Dikatakannya, hampir seluruh wilayah Kampung mengalami listrik padam.
Namun ada beberapa wilayah yang menyala, tetapi di enam dusun yakni Candi, gelaran, Ngawen, Suru, Pager Jurang dan Gunung Gambar hingga kini listrik masih padam.
Akibatnya seperti dirinya yang juga memiliki usaha peternakan ayam mengalami kerugian sekitar 200 ekor ayam mati.
Selain itu, mereka harus membeli solar untuk genset, dan sudah habis lebih dari 97 liter solar.
Pasal, jika blower tidak menyala, ayam bisa keracunan.
"Pengusaha lain yang memanfaatkan fresher itukan dagangannya busuk, masyarakat sulit mendapatkan air bersih karena pompanya mengandalkan listrik," kata Suparna.
Baca juga: Nyalakan Genset Saat Listrik Padam, Pabrik Kerupuk di Bantul Terbakar
Suparna dan warga lainnya sudah melaporkan ke pihak PLN, tapi hingga petang hari ini belum ada tanda perbaikan di wilayahnya.
Laporan baik melalui telepon maupun aplikasi belum ada respons.
"Laporan ke saya juga, sudah lapor belum ada tanggapan. Saya nungguin saja," kata dia.
Salah seorang warga Padukuhan Ngawen, Rohmadi mengatakan dirinya kerugian cukup besar, karena usaha las listriknya praktis tidak bisa buka.
Dia menyayangkan sama sekali tidak ada konfirmasi dari pihak PLN terkait padamnya listrik.
"Terdampak sekali kerjanya gimana kalau tidak ada listrik, tidak bisa kerja, kedua air tidak ada. Yang paling penting urusan perut. Hingga saat ini (16.53 WIB) belum menyala," kata dia.
Baca juga: Penambang Bitcoin di Medan Diduga Curi Listrik, Rugikan Negara Rp 14,4 Miliar
Saat dikonfirmasi Humas PLN UP3 Yogyakarta, Rina Wijayanti mengatakan pihaknya terus mengupayakan perbaikan jaringan terdampak hujan deras dan angin kencang.
"Sedang penanganan bertahap, sebagaian wilayah Bantul dan wonosari yang terdampak bencana," kata dia.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi mengatakan ratusan personelnya telah terjun langsung ke lapangan untuk melakukan percepatan pemulihan pasokan listrik.
"Sebanyak 49 penyulang kami yang menyalurkan listrik ke 776.000 pelanggan di 10 Kota dan Kabupaten terdampak cuaca ekstrem ini. Kami berhasil memulihkan beberapa penyulang dan terus memantau kondisi cuaca dan kesiapan peralatan untuk memastikan pemulihan pasokan listrik dapat berjalan cepat, lancar dan aman," kata Soffin dalam rilisnya.
Baca juga: Pasutri di Mojokerto Tewas Tersengat Listrik saat Melintasi Banjir
PLN mengimbau kepada masyarakat apabila ada kondisi berbahaya seperti pohon yang roboh mengenai jaringan listrik PLN untuk tidak panik dan tetap tenang, jangan langsung mengevakuasi atau pemotongan pohon sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.