Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nasi Menok di Telaga Sarangan, Menu Sehat yang Tak Harus Mahal

Kompas.com - 25/12/2023, 20:51 WIB
Sukoco,
Khairina

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com  –  Tangan cekatan  Lani Titin Widyastuti (30) warga Dukuh Singolangu Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur membuka dan menambahkan gadon, parutan kepala yang dicampur dengan suwiran daging ayam ke nasi yang tersaji di atas daun pisang.

Tak lupa dia juga menambahkan botok daun bawang yang juga terbungkus daun pisang.

“Ini namanya menu nasi menok terdiri dari menunya nasi, gadon dan botokan. Ini menu sehat khas Magetan karena semuanya dikukus,” ujarnya promosi menu kuliner khas Magetan yang dijajakan selama 2 tahun terakhir di terminal bus destinasi wisata Sarangan, Senin (25/12/2023).

Baca juga: Blusukan ke Pasar Pandansari Balikpapan, Gibran Beli Nasi Pecel, Semangka dan Jahe

Lani memastikan nasi menok buatannya dijamin guruh karena nasi yang disajikan yang terbungkus daun pisang memiliki tekstur lembut dengan rasa gurih dari santan yang dicampurkan saat proses karon. Nasi karon kemudian dibungkus daun pisang dngan tambahan daun pandan agar nasinya beraroma wangi.

“Rasa nasinya sudah gurih dari santan dan asin dari tambahan garam serta wangi dari daun pandan,” imbuhnya.

Untuk melengkapi menu nasi menok, Lani juga membuat gadon dari suwiran daging ayam dicampur dengan parutan kelapa setengah tua dengan bumbu rempah. Botokan yang disajikan dari daun bawang juga dijamin pedas enak karena bahan daun bawang dipetik dari kebun.

“Botokan ini memiliki rasa pedas sementara gadon ini manis gurih. Semua menu dikukus, kalau diasjikan rasanya lengkap antara gurih, manis dan pedas,” ucapnya.

Menu Prajurit Mataram.

Kabupaten Magetan pada era kerajaan termasuk wilayah dari kerajaan Mataram atau saat ini adalah Surakarta Hadiningrat atau Solo.

Menu sego menok selain menu keseharian dari para petani di Magetan juga merupakan menu favorit para prajurit.  Untuk bekal ke sawah dulunya sangat ringkas karena tinnggal dibungkus pakai sarung dan untuk penyajiannya tinggal mencampur 3 menu yang ada. Dinamakan nasi menok karena saat disajikan nasi yang dimasak setngah lembek tersebut akan terlihat sangat lembut atau menul dalam nahasa daerah.

“Menok itu karena terlihat menul-menul atau terlihat lembut saat disajikan. Menu ini dulu juga menu favorit prajurit kerajaan Mataram kata orang tua dahulu,” terangnya.

Baca juga: Ratusan Warga di Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Jumat Berkah

Lani mengaku setiap hari menyajikan 50 hingga 100 porsi nasi menok di warung miliknya. Satu porsi nasi menok dengan botokan dan gadon dia hanya mematok harga Rp 5.000. Pembeli biasanya akan menambah gorengan tempe atau bakwan untukmenyantap menu nasi menok.

“Untuk harga kami memang mematok Rp 5.000 per porsi. Tujuannya adalah untuk lebih mengenalkan menu nasi menok kepada masyarakat pengunjung Telaga Sarangan,” pungkasnya.

Dinas Pariwisata dukung promosi nasi menok

Lina salah satu wisatawan lokal yang berasal dari Magetan mengaku keberadaan sego menok sidah mulai sulit didapatkan, padahal menu sego menok selain enak juga mneyehatkan karena dimasak dengan cara dikukus.

Dengan harga Rp 5.000 satu porsi menurutnya sangat murah.

“Menu tradisional ini cukup komplit rasanya dan kebutuhan sayuran serta protein hewaninya  karena da botokan dan gadon dari suwiran ayam. Sekarang agak susah mendapatkan menu ini, kebetulan di Telaga Saragan ada yang jual. Semoga menu tradisional tetap bisa bertahan,” ucapnya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan mengaku turut mendukung pelestarian menu tradisional nasi menok di Telaga Sarangan. Selain sebagai upaya pelestarian menu tradisional menu nasi menok juga sebagai promosi bahwa tidak semua menu makanan  di destinasi wisata mahal.

“ Kita mendukung keberadaan menu sego menok sebagai upaya pelestarian menu tradisional, sekaligus sebagai alternatif bahwa pengunjung juga bisa mendapatkan menu yang murah meriah karena pengunjung Destinasi wisata Telaga Sarangan juga berasal dari berbagai kalangan dan dari berbagai daerah. Menu nasi menok merupakan menu sehat yang tak harus mahal yang bisa didapatkan di Telaga Sarangan ,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Joko Trihono.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com