Para peziarah umumnya datang ke goa untuk memohon kelancaran, kemudahan rezeki, dan tergapai cita-citanya.
Para peziarah banyak berkunjung pada Kliwonan, baik Selasa Kliwon maupun Jumat Kliwon.
Jumlah peziarah juga akan semakin ramai pada bulan Suro.
Meraka bahkan rela menginap berhari-hari untuk mencapai keinginannya.
Para peziarah melakukan berbagai ritual, seperti bakar kemenyan atau dupa. Ada juga yang sekedar ngalap berkah dengan berdoa, dzikir, dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Baca juga: Goa Sunyaragi Cirebon: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Goa Masigit Sela akan dikenakan retibusi sebesar Rp 10.000.
Retribusi tersebut digunakan sebagai pemasukan pemerintah desa dan biaya untuk merayakan tradisi tahun baru Jawa, Suro, berupa sedekah bumi dan laut di desa setempat.
Perjalanan menuju Goa Masigit Sela berawal dari Pelabuhan Sleko menggunakan perahu tradisional.
Perahu bermesin tempel tersebut memiliki kapasitas sekitar 20 orang.
Perjalanan dari Pelabuhan Sleko akan menuju dermaga kecil di depan Kantor Kecamatan Kampung Laut di kawasan Segara Anakan. Waktu tempuh perjalanan sekitar dua jam.
Perjalanan akan dilanjutkan menggunakan ojek menuju Goa Masigit Sela.
Pengunjung dapat naik ojek dari Kantor Kecamatan Kampung Laut menuju Goa Masigit Sela dengan jarak tempuh sekitar tiga tiga kilometer.
Sumber:
jateng.antaranews.com dan kampunglaut.cilacapkab.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.