Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Sebut Ada Oknum Gunakan Fasilitas Pemerintah Copot Alat Kampanye di Semarang

Kompas.com - 19/12/2023, 10:42 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Semarang Melly Pangestu mendapatkan laporan banyak alat peraga kampanye (APK) PSI yang dicopot oleh oknum menggunakan fasilitas pemerintah. 

Padahal, dalam aturannya yang boleh mencopot APK merupakan panitia pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bawaslu dan Satpol PP. 

"Tidak dilakukan oleh KPU, Bawaslu dan Satpol PP. Melainkan dilakukan oleh oknum-oknum yang mungkin juga menggunakan fasilitas dari pemerintah," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (19/12/2023). 

Baca juga: Setengah Jam di Kendal, Kaesang Minta Kader PSI Jaga Pemilu Damai

Selain itu, Melly juga mendapatkan laporan jika terdapat APK PSI yang dicopot menggunakan sepeda motor roda tiga bertuliskan dinas lingkungan hidup (DLH). 

"Bahkan terakhir saya terima kabar dari kader kami melihat bahwa pencopotan APK menggunakan motor roda tiga dengan tulisan DLH," ujar dia. 

Dia juga mempertanyakan APK milik PSI yang banyak dicopot oleh beberapa oknum meskipun tidak melanggar aturan. 

"Begitu juga APK kami yang diambil juga meskipun tidak melanggar," ujar dia. 

Baca juga: PSI Jadi Partai Paling Banyak Melanggar Pemasangan APK di Semarang

Untuk itu, Melly meminta kepada panitia pemilu seperti KPU, Bawaslu dan Satpol PP Kota Semarang untuk mengusut permasalahan PSI tersebut. 

"Kita juga minta panitia juga mengusut hal-hal seperti ini karena kami juga merasa dirugikan juga," ucap dia.

Konfirmasi DLH

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang FX Bambang Suranggono mengaku belum mengetahui adanya infomasi itu.

"Saya pastikan kalau yang dimaksud kendaraan DLH. Saya tidak pernah pemberitahuan kendaraan jenis apa," jelasnya.

Selain itu, DLH juga tidak mempunyai kendaraan roda tiga seperti yang dijelaskan oleh PSI Kota Semarang.

"DLH tidak punya kendaraan roda tiga, armada kami kan truk amrol,"paparnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com