Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kepala BKAD Kabupaten Malang Meninggal di Ruang Kerja | 1 Pengungsi Rohingya Jadi Tersangka TPPO

Kompas.com - 19/12/2023, 06:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

3. Muhyani, peternak jadi tersangka usai lawan pencuri, kini bebas

Muhyani (58) bersyukur lantaran kasus yang menjeratnya dihentikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang.

Pria asal Ketiling, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, ini sebelumnya jadi tersangka usai melawan pencuri ternak.

Bagi Muhyani, penghentian kasus ini merupakan sebuah keajaiban.

"Yang penting mamang berdoa, berdoa, berdoa selalu, moga-moga ada keajaiban. Cuma itu yang mamang pikirin," ungkapnya, Sabtu (16/12/2023).

Pihak kejaksaan mengeluarkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) pada Jumat.

Baca selengkapnya: Muhyani Bebas, Sempat Jadi Tersangka Usai Lawan Maling: Saya Selalu Berdoa Semoga Ada Keajaiban

4. Massa di Bandung khawatir dengan nyamuk Wolbachia

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk wolbachia adalah sebutan untuk nyamuk yang membawa bakteri wolbachia. Nyamuk Aedes aegypti dengan wolbachia tidak bisa menularkan virus dengue. SHUTTERSTOCK/TACIO PHILIP SANSONOVSKI Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk wolbachia adalah sebutan untuk nyamuk yang membawa bakteri wolbachia. Nyamuk Aedes aegypti dengan wolbachia tidak bisa menularkan virus dengue.

Sejumlah orang memprotes keputusan Pemerintah Kota Bandung yang dianggap memaksakan menyebarkan nyamuk Wolbachia.

Mereka menganggap, penyebaran nyamuk Wolbachia justru meresahkan warga.

Untuk diketahui, Wolbachia disebut bisa mengantisipasi perkembangan nyamuk penyebab demam berdarah.

"Kita harus menolak penyebaran nyamuk Wolbachia ini demi kemaslahatan bersama," tutur Ari Mulia Subagja, perwakilan massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Anti Nyamuk, Senin.

Protes dilakukan dalam bentuk unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin.

Baca selengkapnya: Warga Bandung Minta Pemerintah Lepas Nyamuk Wolbachia di Rumah Menkes

5. WNA aniaya pegawai salon di Bali

Dua orang warga negara asing (WNA), berinisial CA (26), asal Amerika Serikat, dan AC (36), asal Inggris, saat ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Sabtu (16/12/2023). Keduanya ditangkap lantaran menganiaya pegawai salon kecantikan di Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali. / Dok. Humas Polda BaliYohanes Valdi Seriang Ginta Dua orang warga negara asing (WNA), berinisial CA (26), asal Amerika Serikat, dan AC (36), asal Inggris, saat ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Sabtu (16/12/2023). Keduanya ditangkap lantaran menganiaya pegawai salon kecantikan di Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali. / Dok. Humas Polda Bali

Polisi menangkap dua warga negara asing (WNA) yang menganiaya pegawai salon di Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan, penganiayaan terjadi pada Kamis (14/12/2023) sekitar pukul 18.00 Wita.

Dua perempuan WNA itu tidak mau membayar setelah mendapat pelayanan.

"Saat keributan tersebut terjadi, korban Ni Kadek Lina Nopiyanti didorong oleh terlapor hingga terjatuh sedangkan korban Ni Luh Putu Mega Riantini, badannya digoncang-goncangkan," jelasnya, Senin.

Pelaku berinisial CA (26) asal Amerika Serikat dan AC (36) asal Inggris diringkus saat hendak kabur ke Thailand.

Baca selengkapnya: Aniaya Pegawai Salon di Bali, 2 WNA Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com