KOMPAS.com - Bus Handoyo mengalami kecelakaan di Km 73 Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), Jumat (15/12/2023).
Peristiwa ini mengakibatkan 12 orang tewas dan sembilan lainnya terluka.
Berdasarkan keterangan polisi, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) itu diduga berkecepatan tinggi saat melintas di lokasi. Bus kemudian hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan.
Berita lainnya, sejumlah orang ditangkap terkait penyelundupan imigran Rohingya ke Aceh.
Menurut pengakuan pelaku, penyelundupan dikoordinasi oleh Security Camp Bangladesh beserta kapten kapal. Mereka menjadi koordinator utama.
Untuk menuju negara tujuan, imigran dipatok biaya sebesar 20.000 taka sampai 100.000 taka atau Rp 3 juta sampai Rp 15 juta per orang.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat.
Kecelakaan maut terjadi di Km 73 Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Jumat siang.
Bus PO Handoyo, yang mengangkut 18 penumpang dan tiga kru, terguling. Bodinya menutup jalur tol.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta AKP Dadang Supriadi mengatakan, saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), bus AKAP tersebut diduga melaju kencang.
Hal itu membuat bus hilang kendali, lalu menabrak pembatas jalan.
"Kemudian terguling arah kanan," ujarnya, Jumat.
Baca selengkapnya: Kronologi Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali yang akibatkan 12 Orang Tewas
Imigran Rohingya yang berbondong-bondong berlabuh di Aceh, ternyata harus mengeluarkan sejumlah uang untuk menuju tempat tujuan.
"Para pengungsi Rohingya dipungut biaya sebesar 20.000 taka sampai 100.000 taka atau Rp 3 juta sampai Rp 15 juta per orangnya," ucap Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Aceh Kombes Joko Krisdiyanto, Jumat.
Uang itu diserahkan kepada koordinator utama.
"Penyelundupan warga Bangladesh atau Rohingya ini dikoordinir oleh koordinator utama, yaitu Security Camp Bangladesh beserta kapten kapal," ungkapnya.
Setelah uang itu terkumpul, koordinator yang terdiri dari kapten kapal, nakhoda, dan operator mesin membeli kapal, BBM, dan bahan makanan sebagai bekal berlayar ke negara tujuan.
Baca selengkapnya: Polisi Ungkap Aktor Utama di Balik Penyelundupan Rohingya ke Aceh