Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjalanan Menuju Beranda Nusantara Jagoi Babang, Jalan Berkelok Terbayar Indahnya Alam Kalimantan

Kompas.com - 14/12/2023, 06:00 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

“Kalau siang, banyak truk-truk (pengangkut) sawit. Jadi, kalau malam bisa lebih dipacu (kecepatan mobilnya),” sambung dia.

Baca juga: Sepenggal Cerita Perjalanan Menuju Wini, Pelosok yang Kini Jadi Beranda Nusantara

Perbincangan kami pun berlanjut. Dani bercerita soal penduduk asli Kabupaten Bengkayang, masyarakat Suku Dayak, yang jumlahnya kini seimbang dengan pendatang.

“Sudah banyak pendatang. Mungkin ya 50 persenan masih suku Dayak. Sisanya transmigran,” kata dia.

Dani terus bercerita, sampai-sampai tak terasa bahwa kami sudah tiba di sebuah penginapan di Bumi Amas, Kabupaten Bengkayang, sekitar pukul 19.15 WIB.

Kami menginap semalam untuk melepas lelah, setelah menempuh perjalanan hampir seharian dari Jakarta. Lagi pula, jam operasional PLBN Jagoi Babang telah berakhir malam itu.

Sebelum istirahat, tak lupa kami makan malam terlebih dahulu. Kami dengan lahap menyantap nasi dengan lauk daging sapi lada hitam plus sapo tahu dan bakso kuah.

Namun, semangkuk besar es campur di meja prasmanan seolah menjadi ‘bintang utama’ makan malam itu. Saya langsung mengambil dua gelas es campur, girang mendapat penawar lelah setelah berjam-jam duduk di mobil.

Setelah perut kenyang, saya masuk ke kamar dengan perasaan tak sabar untuk melanjutkan perjalanan ke beranda nusantara yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.

Baca juga: Perjalanan Menuju PLBN Skouw, Menyusuri “Jembatan Jokowi” Sambil Disuguhi Keindahan Alam

Keesokan harinya, kami bangun pukul 06.00 WIB. Setelah mandi dan bersiap-siap, kami menyantap sarapan di restoran penginapan.

Menunya mirip dengan hidangan semalam, yakni daging sapi bumbu lada hitam. Namun, pilihan sayurnya berbeda. Ada capcai dan sup jagung, serta omelet yang nikmat dipadukan dengan roti panggang.

Perjalanan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (11/12/2023).KOMPAS.com/XENA OLIVIA Perjalanan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (11/12/2023).
Usai mengisi perut, kami bergegas melanjutkan perjalanan sekitar pukul 08.00 WIB. Jarak yang mesti kami tempuh menuju PLBN Jagoi Babang masih sekitar 103 kilometer.

Ditemani lagu-lagu Sheila on 7 yang mengalun pelan, saya dan dua jurnalis dari media lain ikut bernyanyi di sepanjang perjalanan untuk mengusir kantuk.

Tiba-tiba, sensasi naik roller coaster kembali terasa. Penyebabnya tak lain karena jalan berkelok-kelok dan naik-turun. Meski begitu, jalanan itu sama mulusnya dengan jalan yang kami lewati hari sebelumnya.

Di tengah perut yang “dikocok”, saya penasaran, sejak kapan jalan tersebut begitu mulus.

“Jalannya bagus, ya?” celetuk saya, berharap mendapat respons dari Banu (23), sopir yang kali ini membawa kami melanjutkan perjalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com