KOMPAS.com - Mohammad Aldar (60) ditemukan tewas di kamar rumahnya berlantai 2, di Jalan Merpati RT 002 RW 021, Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023).
Saat pertama kali ditemukan, jasad bos mainan tertelungkup di lantai dengan kondisi bersimbah darah.
Selama ini korban tinggal seorang diri rumah. Sementara anak dan istrinya tinggal di rumah lain karena ada masalah..
Adik korban, Hikmah (45) mengatakan bahwa ia setiap hari mengunjungi kakaknya dan rutin mengirim makanan untuk sarapan.
"Seperti biasa, tadi pagi sekitar jam 09.00 WIB, saya sudah mengirimkan sarapan. Tetapi saya kira masih tidur di kamarnya di lantai atas dan akhirnya sekarang dikabarkan sudah meninggal dunia," kata Hikmah.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan Bos Mainan di Pemalang Bertambah, Anak Korban Terlibat
Diduga korban tewas sebelum shubuh, karena sekitar jam 02.00 WIB warga masih melihat korban masih santai di lantai dua rumahnya.
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku yakni AN (20) yang juga pengusaha dan tinggal satu komplek rumah korban.
Kasus tersebut berawal saat AN masuk ke rumah korban pada Selasa (28/11/2023) dini hari.
Saat kondisi rumah sepi, pelaku masuk ke rumah korban melalui tangga samping rumah akses menuju lantai dua.
"Tersangka langsung menuju kamar korban dan melakukan penusukan pada leher korban sebanyak dua kali yang saat itu korban sedang tidur," jelas Wakapolres Pemalang Kompol Gunawan Wibisono, Rabu (6/12/2023).
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bos Mainan di Pemalang Ditangkap, Ternyata Pengusaha yang Terlilit Utang
Menurut Gunawan, korban sempat melakukan perlawanan, tapi tak berdaya karena pendarahan. Pelaku dengan leluasa mencari harta korban yakni uang tunai.
"Pelaku mengambil uang dalam kotak sebesar Rp 3 juta dan uang tunai Rp 400.000 yang berada di jok motor milik korban," kata Gunawan Wibisono.
Dari pengembangan kasus, polisi mengamankan anak korban yakni MB (20).
Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan anak korban terlibat dalam pembunuhan ayahnya.
Sebelum pembunuhan terjadi, pelaku AN mendatangi MB untuk meminjam uang sebesar Rp 1,5 juta pada Jumat (3/11/2023).
Saat berbincang, mereka berencana untuk membunuh korban MA (60) yang tak lain ayah kandung dari MB.
“Alasanya, karena korban tidak memenuhi beberapa permintaan MB, sehingga MB merasa sakit hati,” imbuh dia.
Baca juga: Bos Grosir Mainan di Pemalang Ditemukan Tewas, Ada Darah di Lantai dan Dinding Rumahnya
AN kemudian menyetujui permintaan untuk membunuh MA setelah MB menjanjikan akan memberi bonus uang.
“Tersangka MB juga mempersilahkan AN untuk mengambil uang di dalam rumah korban, setelah AN berhasil membunuh korban,” kata Yovan.
MB kemudian memberikan sejumlah informasi kepada AN salah satunya untuk mengakses pintu masuk lantai dua dari belakang rumah korban.
Selain itu MB juga membuka pintu agar AN dapat memasuki rumah korban.
"Informasi akses masuk dikomunikasikan oleh MB melalui fitur pesan dalam aplikasi game online," katanya.
Saat masuk ke lantai dua, AN mendapati korban dalam kondisi tidur di dalam kamar. Lalu AN menusuk korban hingga pria 60 tahun itu tewas.
Polisi menyebut korban yang berlumuran darah tersebut kali pertama ditemukan anak korban MB (20) yang seolah-olah kaget dengan kematian ayahnya.
Korban meninggal dunia akibat luka tusuk di leher dan uang jutaan rupiah raib.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dedi Muhsoni | Editor: Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.