PALEMBANG, KOMPAS.com-Polisi mendirikan posko pengamanan di kawasan Benteng Kuto Besak, Kota Palembang, Sumatera Selatan, lantara maraknya aksi kriminalitas yang membuat para pengunjung luar daerah dan masyarakat menjadi resah.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, posko pengamanan itu akan siaga selama sembilan jam yang dimulai dari 15.00 WIB hingga 24.00 WIB.
Jam tersebut, menurut Harryo adalah waktu rawan yang sering digunakan para pelaku untuk beraksi.
“Pos pengamanan ini didirikan di halaman Dinas Kebudayaan Kota Palembang serta di bawah Jembatan Ampera yang telah beroperasi sejak kemarin. Mereka akan standby selama sembilan jam,” kata Harryo, di Palembang Rabu (6/12/2023).
Baca juga: Naik Feeder LRT Palembang Akan Dikenakan Tarif, Ini Kisarannya
Harryo menjelaskan, jumlah personel yang diturunkan saat ini masih tentatif.
Namun, mereka memfokuskan kepada jajaran untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak ada aksi kriminalitas yang mencoreng nama baik kota Palembang.
Selain itu, Harryo pun meminta kepada para personelnya untuk aktif dan bergerak cepat bila ada aduan dari masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan.
“Personel juga harus humanis dan responsif atas aduan masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: Penjelasan DJ Shinta soal ‘Dugem’ di Kampus Poltekpar Palembang
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah menambahkan, personelnya pun akan melakukan hunting di sekitar kawasan BKB secara mobile untuk memantau situasi.
Selain itu, beberapa personel pun bersiaga dengan menggunakan pakaian preman untuk lebih membaur ke masyarakat untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas.
“Hal ini untuk mengantisipasi yang berkenaan pelanggaran hukum atau tindak kriminalitas. Selain personel pakaian preman yang diterjunkan ke lokasi sekitaran BKB, kita juga akan melakukan patroli,” tambah Haris.
Diberitakan sebelumnya, seorang sopir bus pariwisata asal Pekanbaru bernama Ilham Reza Hidayat, ditodong preman dengan menggunakan pistol ketika sedang antre di toilet kawasan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, Sumatera Selatan.
Akibatnya, dompet milik Ilham yang berisi uang Rp 1,5 juta dibawa kabur oleh pelaku hingga akhirnya kasus tersebut dilaporkan ke Polrestabes Palembang.
Ilham mengatakan, kejadian tersebut berlangsung Senin (27/11/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.
Semula, ia membawa bus pariwisata dari Jakarta Tujuan Pekanbaru. Ketika melintas di Jembatan Ampera, para wisatawan yang ia bawa meminta untuk menepi sebentar karena hendak berfoto.
Dalam waktu 1x24 jam, tiga pelaku pemalakan terhadap Ilham pun ditangkap. Mereka adalah Abdul Ibrahim alias Baim (42), Ahmad Aryadi (34) dan Yandri Saputra (28) yang semuanya tercatat sebagai warga, Lorong Kedukan Bukit, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.