Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan DJ Shinta soal ‘Dugem’ di Kampus Poltekpar Palembang

Kompas.com - 06/12/2023, 17:34 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Disk Jockey (DJ) Sinta Mispan memberikan penjelasan terkait penampilan yang berada di kampus Poltekpar Palembang di mana narasi yang ia tulis adalah dugem di kampus. 

Narasi tersebut menyebabkan polemik di tengah masyarakat.

Sinta sebetulnya telah beberapa kali mengisi acara berbagai kampus sebagai DJ. Namun saat tampil di acara 'Function' Poltekpar, ia bermaksud hendak membuat suasana menjadi lebih ramai.

Baca juga: Video Viral Kampus Poltekpar Palembang Jadi Tempat Dugem Mahasiswa

Lantaran merasa penampilannya itu pecah, Shinta pun merekam dan menyebarkan video tersebut ke akun pribadi TikTok miliknya dengan narasi “Dugem di Kampus”.

“Saya minta maaf untuk Poltekpar, karena video yang saya sebar. Sebenarnya acara itu hanya berlangsung 20 menit, seperti konser biasa, karena saya Dj, acara itu heboh dan ramai,”kata Sinta saat memberikan klarifikasi di Poltekpar Palembang, Rabu (6/12/2023).

Selain itu, Sinta mengakui kesalahannya dengan membuat narasi ‘Dugem di Kampus”. Hal itu ia lakukan karena semata-mata untuk menaikan performanya di akun TikTok. Setelah video itu viral, Sinta menghapus video tersebut.

Baca juga: Sopir Angkot Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja karena 2 Bulan Gaji Tak Dibayar Pemkot Palembang

“Saya tidak sadar kalau dampaknya (menyebarkan video) bakal seperti ini. Ini semata-mata hanya buat konten TikTok,” beber dia.

Sementara itu, Direktur Poltekpar Palembang, Anwari Masatip menegaskan, acara ‘Function’ itu semata-mata hanya kegiatan mahasiswa di penghujung belajar satu semester.

Namun, ia membantah di dalam video terdapat minuman keras beredar di kalangan mahasiswa saat kejadian berlangsung.

“Kami pastikan tidak ada alkohol, dan itu memang minuman yang dibuat sendiri oleh mahasiswa,” ungkapnya.

Selain itu, seluruh peralatan DJ milik kampus. Karena hal itu berkaitan dengan praktik para mahasiswa Poltekpar Palembang.

“Memang alat DJ itu kami punya, jadi anak-anak itu boleh saja memilih salah satu yang mau ditampilkan saat penutupan praktek satu semester. Karena itu adalah bagian dari seni,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, potongan video para mahasiswi dugem di kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Sumatera Selatan viral di media sosial setelah diupload oleh akun instagram @palembangterciduk.

Dalam potongan video itu terlihat performa seorang Disk Jockey (DJ) perempuan membuat suasana seperti di lokasi nampak seperti tempat hiburan malam.

Sontak saja, video itu kemudian menjadi perdebatan warganet sehingga menimbulkan pro kontra.

Direktur Poltekpar Palembang Anwari Masatip mengatakan, itu berlangsung pada Jumat (1/12/2023). Menurut Anwar mereka sebetulnya dalam agenda 'Function' yang merupakan kegiatan penghujung belajar satu semester.

Agenda 'Function' sebetulnya banyak menampilkan karya seni, mulai dari masakan hingga kreasi mahasiswa.

"Potongan video yang beredar adalah sebagian kecil dari kegiatan positif lainnya. Acara itu, juga hanya berlangsung 20 menit, sebagai acara penutup," kata Anwari saat menggelar pres rilis, Rabu (6/12/2023).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com