Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Sekretaris Partai Aceh, mengakui aksi upacara bendera peringatan milad GAM dalam lima tahun terakhir memang kian menurun, meski bukan tidak ada peringatan.
"Peringatan milad tetap dilaksanakan di seluruh Aceh, cuma dilakukan dalam bentuk yang lain, seperti kenduri anak yatim, termasuk anak yatim kombatan, dan acara berdoa bersama," ungkap Abu Razak, Selasa (4/12/2023).
Kalau mau lihat upacara, sebut Abu Razak, pelaksanaannya dilakukan oleh para anggota KPA di wilayah Pasee atau Aceh Utara.
"Upacara sudah selesai dan berjalan lancar, tujuan upacara adalah mengingatkan bahwa Aceh punya sejarah perjuangan."
"Dan sekarang tujuan perjuangan untuk menyejahterakan rakyat Aceh, tujuan itu yang sekarang kita fokuskan dan harus tercapai," ujar Abu Razak.
GAM dideklarasikan Tgk Hasan Muhammad Di Tiro pada 4 Desember 1976 di Gunung Halimon, Pidie.
Gerakan untuk memisahkan Aceh dengan Indonesia berakhir pada 15 Agustus 2005 menyusul sebuah perundingan damai antara Pemerintah Indonesia dan GAM di Helsinki, Finlandia.
Setelah damai, milad GAM tak lagi diperingati dengan upacara bendera bintang bulan di hutan-hutan.
Sebagian mantan kombatan GAM memeringatinya dengan doa bersama di tempat-tempat bersejarah.
Begitu pula dengan Maimun. Perjuangan bersama kombatan lainnya lebih dari 18 tahun lalu, tidak mungkin terhapus dari memori Maimun.
Dan kini perjuangan itu masih terus dilakukan, namun dalam wujud yang lain, yakni berjuang meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya.
Maimun kini hidup dengan "ditemani" Murai Batu, yang suaranya bakal selalu membawa kicau damai untuk Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.