Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Petugas Lapas Serang Diperiksa Buntut 2 Napi Tewas Usai Minum "Hand Sanitizer"

Kompas.com - 04/12/2023, 13:52 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 2 regu atau 18 orang sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Serang, diperiksa buntut tewasnya dua narapidana usai meminum hand sanitizer dioplos dengan minuman bersoda.

Seperti diketahui, 2 napi tersebut pesta miras oplosan campuran hand sanitizer yang mengandung 70 persen alkohol dengan minuman bersoda bersama 13 napi lainnya, Minggu (26/11/2023).

Baca juga: Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Napi Lapas Serang Campuran Hand Sanitizer dan Minuman Bersoda

"Kami juga dari Kakanwil (Kemenkumham Banten) memerintahkan tim melakukan pemeriksaan kepada WBP (warga binaan pemasyarakatan), termasuk kepada petugas yang piket jaga hari itu. Ada 2 regu diperiksa," kata Kepala Lapas Kelas IIA Serang Fajar Nur Cahyo kepada wartawan.

Dikatakan Fajar, saat ini ke 13 narapidana yang terlibat dijadikan satu di dalam blok hunian agar mudah dalam pengawasan kesehatannya dan aktivitasnya.

Baca juga: Pemancing Cium Bau Busuk, Ternyata Mayat Tersangkut Pohon Bambu di Serang

Dari 13 napi yang mengeluhkan sakit, 5 di antaranya masih mengeluhkan penglihatannya terganggu. 

"Memang ada keluhan terkait penglihatannya masih buram, ini lagi proses perawatan. Kalau yang lain sih sudah stabil," ungkap Fajar.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten, Jalu Yuswa Panjang mengatakan, untuk mengantisipasi terulangnya kejadian hal yang dilarang, dia meminta seluruh petugas Lapas dan Rutan di Banten memperketat pengawasan aktivitas narapidana.

"Pasti, kita lakukan peningkatan pengawasan untuk mobilitas WBP ini," tutur dia.

Jalu menyebut, 1 regu berjumlah 9 orang harus mengawasi 900 narapidana setiap harinya. Akibatnya, 1 petugas mengasawi 100 orang WBP kira-kira.

Sedangkan sanksi bagi narapidana yang terlibat akan diberikan setelah tim melakukan investigasi.

"Nanti kita lihat unsurnya, kalau memang salah ya kita bisa aja berikan sanksi kepada mereka karena menggunakan hal-hal yang terlarang," tutup Jalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com