"Kejadian ini merupakan akibat jangka panjang dari pembukaan lahan yang membuat ekosistem gambut dan hutan," jelasnya.
Aktivitas tambang di hulu Sungai Arut dan pesisir juga berpengaruh terhadap rusaknya habitat mangsa buaya hingga harus mencari habitat baru.
"Naluri alami hewan tidak bisa hidup berdampingan dengan aktivitas manusia," tutur Bayu.
Bayu menambahkan ini menjadi tanggung jawab instansi terkait untuk mengantisipasi perubahan perilaku satwa liar karena habitatnya rusak.
"Yang diantisipasi hanya dampak secara langsung, tapi dampak jangka panjangnya tidak," pungkasnya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Alicia Diahwahyuningtyas | Editor: Rizal Setyo Nugroho), Tribun Kalteng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.