Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Diserang KKB, Triyono Baru 1,5 Bulan Kerja Jadi Tukang Bangunan di Papua Tengah

Kompas.com - 30/11/2023, 07:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga dari lima pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kampung Jimbul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, tewas diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat (24/11/2023) sore.

Ketiga korban mengalami luka tembak, serta ditemukan sabetan patang di sejumlah bagian tubuh korban.

Korban, Suyanto (40) mengalami luka tembak di bagian kepala dan lengan kiri. Satiman (40) di pelipis kanan dan lengan kiri. Sedangkan, Triyono (50) di ujung mata kanan dan bahu kanan.

Sementara dua pekerja lainnya yakni Nurali dan Alfian berhasil diselamatkan warga setempat.

Baca juga: Duka Keluarga di Grobogan Saat Jenazah Korban Penembakan KKB Tiba

Baru 1,5 bulan bekerja di Papua

Salah satu korban tewas, Triyono (37) adalah warga Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Dari keterangan keluarga, Kepala Desa Wates, Iswahyudi mengatakan bahwa korban baru 1,5 bulan bekerja di Papua Tengah untuk bekerja membangun puskesmas.

"Sudah satu bulan setengah berangkat ke Papua Tengah. Korban memang pekerja bangunan dan sudah terbiasa ke luar kota," kata Iswahyudi saat dihubungi melalui ponsel, Senin (27/11/2023).

Saat Triyono pamit ke Papua Tengah, pihak keluarga sempat melarang karena khawatir dengan konflik yang terjadi di tempat Triyono bekerja.

Baca juga: Pekerja Bangunan Asal Grobogan Tewas Diserang KKB saat Bangun Puskesmas di Puncak Papua

Namun sebagai tulang punggung keluarga, Triyono bersikukuh untuk tetap berangkat karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Ia pun terbang ke Papua untuk menggarap proyek pembangunan puskesmas di Kampung Jimbul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Hingga bapak tiga anak itu menjadi korban penyerangan KKB dan membuatnya kehilangan nyawa.

"Kami mengecam kekejian KKB. Hati nurani kalian di mana? Suami yang mencari nafkah halal untuk keluarga kalian bunuh, bagaimana nasib anak dan istrinya yang kehilangan tulang punggungnya? Semoga pemerintah Indonesia bisa secepatnya menuntaskan gejolak di sana," tegas Iswahyudi.

Sementara itu jenazah Triyono diterbangkan dari Papua Tengah ke Semarang dan dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka.

Baca juga: Prajurit TNI Asal Boyolali Gugur Usai Kontak Senjata dengan KKB di Papua

Isak tangis pecah saat jenazah Triyono tiba di rumah duka di di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 20.45 WIB.

Di dalam rumah sederhana berdinding papan beralaskan tanah itu, Ibunda dan istri Triyono menangis histeris saat terakhir kalinya melihat wajah Triyono yang sudah berbalut kafan.

"Ya Allah... Ya Allah...," jerit istri Triyono, Nur Khasanah (33).

Sejumlah pelayat baik kerabat maupun tetangga yang menyaksikannya pun tak kuasa menahan tangis.

Setelah dishalatkan, jenazah Triyono kemudian langsung dikebumikan di pemakaman umum Desa Wates.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com