Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Keluarga di Grobogan Saat Jenazah Korban Penembakan KKB Tiba

Kompas.com - 29/11/2023, 21:05 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Isak tangis pecah saat jenazah Triyono (37), korban kelompok kriminal bersenjata (KKB) tiba di kediamannya di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 20.45 WIB.

Jenazah bapak tiga anak itu sebelumnya diterbangkan dari Papua Tengah dan mendarat di Semarang hingga kemudian diangkut ambulans menuju rumah duka.

Di dalam rumah sederhana berdinding papan beralaskan tanah itu, Ibunda dan istri Triyono menangis histeris saat terakhir kalinya melihat wajah Triyono yang sudah berbalut kafan.

Baca juga: Pekerja Bangunan Asal Grobogan Tewas Diserang KKB saat Bangun Puskesmas di Puncak Papua

"Ya Allah... Ya Allah...," jerit istri Triyono, Nur Khasanah (33).

Sejumlah pelayat baik kerabat maupun tetangga yang menyaksikannya pun tak kuasa menahan tangis.

Setelah dishalatkan, jenazah Triyono kemudian langsung dikebumikan di pemakaman umum Desa Wates.

Triyono selama ini dikenal berkepribadian baik dan sosok bapak yang bertanggungjawab bagi keluarga kecilnya.

Sebagai tulang punggung keluarga, Triyono merantau ke luar kota, melakoni profesi pekerja bangunan.

Satu setengah bulan lalu, Triyono berpamitan bekerja menggarap proyek puskesmas di Kampung Jimbul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Sejatinya, keinginan Triyono hengkang ke wilayah rentan konflik tersebut sempat ditolak oleh keluarganya.

Namun, karena kondisi perekonomian yang pas-pasan, apalagi dengan penawaran upah yang menjanjikan, Triyono pun mengesampingkan itu.

Tragis, di sela rutinitasnya, Triyono beserta dua rekannya tewas diserang KKB pada Jumat (24/11/2023) sore. Ketiga korban dilaporkan mengalami luka tembak hingga sabetan parang di sejumlah bagian tubuh.

Kepala Desa Wates Iswahyudi mengecam kebiadaban KKB yang telah menewaskan warganya. Iswahyudi pun berharap konflik berkepanjangan di sana segera berakhir dengan baik.

"Kami mengecam kekejian KKB. Hati nurani kalian di mana? Suami yang mencari nafkah halal untuk keluarga kalian bunuh, bagaimana nasib anak dan istrinya yang kehilangan tulang punggungnya? Semoga pemerintah Indonesia bisa secepatnya menuntaskan gejolak di sana," tegas Iswahyudi dihubungi Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Prajurit TNI Asal Boyolali Gugur Usai Kontak Senjata dengan KKB di Papua

Untuk diketahui, tiga dari lima pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kampung Jimbul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (24/11/2023) sore. Ketiga korban diketahui mengalami luka tembak hingga sabetan parang di sejumlah bagian tubuh.

Ketiga korban yang saat itu berjibaku menggarap Puskesmas tewas diserang KKB yang diduga pimpinan Aibon Kogoya. Sementara itu dua pekerja bangunan lainnya dilaporkan selamat.

Salah satu dari ketiga korban meninggal itu adalah Triyono (37).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com