Salin Artikel

Tewas Diserang KKB, Triyono Baru 1,5 Bulan Kerja Jadi Tukang Bangunan di Papua Tengah

Ketiga korban mengalami luka tembak, serta ditemukan sabetan patang di sejumlah bagian tubuh korban.

Korban, Suyanto (40) mengalami luka tembak di bagian kepala dan lengan kiri. Satiman (40) di pelipis kanan dan lengan kiri. Sedangkan, Triyono (50) di ujung mata kanan dan bahu kanan.

Sementara dua pekerja lainnya yakni Nurali dan Alfian berhasil diselamatkan warga setempat.

Baru 1,5 bulan bekerja di Papua

Salah satu korban tewas, Triyono (37) adalah warga Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Dari keterangan keluarga, Kepala Desa Wates, Iswahyudi mengatakan bahwa korban baru 1,5 bulan bekerja di Papua Tengah untuk bekerja membangun puskesmas.

"Sudah satu bulan setengah berangkat ke Papua Tengah. Korban memang pekerja bangunan dan sudah terbiasa ke luar kota," kata Iswahyudi saat dihubungi melalui ponsel, Senin (27/11/2023).

Saat Triyono pamit ke Papua Tengah, pihak keluarga sempat melarang karena khawatir dengan konflik yang terjadi di tempat Triyono bekerja.

Namun sebagai tulang punggung keluarga, Triyono bersikukuh untuk tetap berangkat karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Ia pun terbang ke Papua untuk menggarap proyek pembangunan puskesmas di Kampung Jimbul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Hingga bapak tiga anak itu menjadi korban penyerangan KKB dan membuatnya kehilangan nyawa.

"Kami mengecam kekejian KKB. Hati nurani kalian di mana? Suami yang mencari nafkah halal untuk keluarga kalian bunuh, bagaimana nasib anak dan istrinya yang kehilangan tulang punggungnya? Semoga pemerintah Indonesia bisa secepatnya menuntaskan gejolak di sana," tegas Iswahyudi.

Sementara itu jenazah Triyono diterbangkan dari Papua Tengah ke Semarang dan dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka.

Isak tangis pecah saat jenazah Triyono tiba di rumah duka di di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 20.45 WIB.

Di dalam rumah sederhana berdinding papan beralaskan tanah itu, Ibunda dan istri Triyono menangis histeris saat terakhir kalinya melihat wajah Triyono yang sudah berbalut kafan.

"Ya Allah... Ya Allah...," jerit istri Triyono, Nur Khasanah (33).

Sejumlah pelayat baik kerabat maupun tetangga yang menyaksikannya pun tak kuasa menahan tangis.

Setelah dishalatkan, jenazah Triyono kemudian langsung dikebumikan di pemakaman umum Desa Wates.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Gloria Setyvani Putri)

https://regional.kompas.com/read/2023/11/30/072200278/tewas-diserang-kkb-triyono-baru-1-5-bulan-kerja-jadi-tukang-bangunan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke