Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kinara, Bocah Asal Semarang yang Viral Jago Bahasa Inggris

Kompas.com - 28/11/2023, 21:36 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Di samping itu, Arnantyo menerapkan konsep belajar Bahasa Inggris dengan metode habitual, yaitu membangun kebiasaan berbahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari.

Bahkan, dulunya dia juga membuat konten edukasi Bahasa Inggris di media sosial dengan lebih dari 15.000 followers.

"Dulu saya masih bikin konten diri sendiri, Kinara belum ikut muncul. Nah ternyata dia suka lihat dirinya sendiri, makanya Kinara juga buat video. Tujuan utamanya ya pure untuk dia belajar sendiri," kata dia.

Seiring berjalannya waktu, konten edukasi yang disebarkan di media sosial itu semakin dikenal kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan, saat ini Kinara memiliki sekitar 668.000 pengikut di Instagram, dan lebih dari 110.000 pengikut di TikTok.

Baca juga: Sejarah dan Ucapan Hari Anak Sedunia 2023 dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

"Campaign kita sebenarnya ingin memberikan awareness bahwa Bahasa Inggris itu penting dan menyenangkan," ucap Arnantyo.

Dengan demikian, dirinya berharap, menyebarnya konten edukasi Bahasa Inggris di media sosial itu dapat menumbuhkan semangat masyarakat Indonesia untuk belajar Bahasa Inggris sejak dini.

"Karena tugas kita adalah bermanfaat bagi orang banyak, salah satunya lewat edukasi. Jadi apapun yang kita lakukan, tujuannya biar orang-orang mau belajar Bahasa Inggris," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com