Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Polisi ‘Koboi’ Berpangkat Bripda di Nunukan Aniaya Warga Sipil dan Letuskan Tembakan Disidik

Kompas.com - 22/11/2023, 10:05 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Kepemilikan senjata api bagi polisi berpangkat Bripda juga menjadi bahasan hangat. Apalagi, senjata api yang dipegang oknum polisi tersebut disinyalir bukan pistol dinas polisi.

Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandya, saat dikonfirmasi, tidak membantah adanya anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan, sampai menembakkan pistol.

‘’Lagi ditangani penganiayaan dan pengancamanya pakai senpi dan dalam proses penyidikan, korban sudah buat laporan,’’jawabnya singkat, Rabu (8/11/2023).

Taufik belum mau menjelaskan secara detail, bagaimana seorang Bripda bisa memegang pistol dan apa yang mendasari tindak penganiayaan disertai ancaman tersebut.

Terpisah, Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan, kasus adanya oknum polisi berpangkat Bripda juga menjadi bahan penyelidikan Polda Kaltara.

Ia menegaskan, apapun bentuk pelanggaran anggota Polri, tentu akan ditindak.

‘’Polda menangani perkara ini dari sisi pelanggaran disiplin dan kode etiknya. Untuk masalah senjata api, Polres Nunukan yang tahu detailnya,’’katanya.

Budi juga mengamini polisi berpangkat Bripda belum berhak memiliki senjata api.

Kalau seandainya senjata api dimaksud bukan senjata api dinas, tapi milik pribadi, tentu harus ada izin dan perlu ditelaah lebih jauh apa urgensinya.

‘’Tapi setahu saya, kalau Bripda itu tidak boleh memegang senjata api. Kalau memegang senjata api, berarti posisinya sebagai apa, itu masalahnya. Kalau tugas piket ya senjatanya milik piket. Itu yang harus didalami media ke usernya, yaitu di Polres Nunukan, bukan di Polda,’’tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Regional
Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Regional
Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Regional
Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Regional
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Regional
Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Regional
Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Regional
KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

Regional
Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Regional
Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Regional
Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Regional
Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Regional
Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com