Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Kerja Pius Lustrilanang Disegel KPK, BEM Unsoed Minta Gelar Profesor Kehormatan Dicabut

Kompas.com - 21/11/2023, 08:37 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mempertanyakan pemberian gelar profesor kehormatan kepada anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pius Lustrilanang.

Pasalnya, Pius kini menjadi sorotan publik setelah ruang kerjanya disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan penanganan operasi tangkap tangan (OTT) di Sorong, Papua Barat Daya.

Pernyataan itu disampaikan BEM Unsoed melalui akun Instagram @bem_unsoed dengan judul "Obral Gelar Guru Besar Hancurkan Peradaban Pendidikan".

Baca juga: Anggota BPK Pius Lustrilanang Dikukuhan Jadi Profesor Kehormatan Unsoed

Presiden BEM Unsoed Bagus Hadikusuma mengatakan, unggahan itu sebagai bentuk kekecewaan BEM terhadap kampus yang terkesan mengobral pemberian gelar guru besar.

"Kami dari awal saja sudah heran, karena usut punya usut kronologis pemberian gelar kehormatan jadi pemberian yang sifatnya obralan," kata Bagus kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2023).

Menurut Bagus, penyegelan ruang kerja Pius menjadi indikasi kuat bahwa anggota VI BPK itu terlibat dalam perkara korupsi yang sedang ditangani KPK.

"Ada sinyal bahwa Pius bisa terjerat atau ikut dalam pusaran korupsi. Dan Unsoed dengan tenang beberapa bulan lalu memberikan gelar kehormatan, padahal tidak pantas diberikan," ujar Bagus.

Baca juga: Kampus Unissula Semarang Kaji Pencabutan Gelar Profesor Kehormatan yang Diberikan ke Eks Ketua MK Anwar Usman

Bagus menilai, pemberian gelar profesor kehormatan itu juga tidak pantas. Pasalnya, Pius tidak ada sumbangsih nyata terhadap dunia pendidikan maupun masyarakat.

"Pius dinobatkan gelar kehormatan karena peduli terhadap kehidupan pedesaan. Mana? Dampaknya tidak ada. Itu cuman klaim normatif saja yang diberikan Unsoed kepada Pius," kata Bagus.

Untuk itu, Bagus meminta Unsoed mencabut gelar tersebut.

"Keinginan kami gelar kehormatannya dicabut. Ada mekanisme pencabutan gelar kehormatan bilamana memang sosok figur tersebut mencoreng tradisi, nilai-nilai dan budaya keilmiahan atau pendidikan salah satunya adalah korupsi," ujar Bagus.

Selain itu, ke depan Unsoed juga diminta lebih selektif dalam memberikan gelar kehormatan kepada para tokoh atau pejabat publik.

Diberitakan sebelumnya, BPK Pius Lustrilanang dikukuhkan menjadi profesor kehormatan Unsoed.

Pengukuhan guru besar ilmu manajemen pemerintahan daerah ini dilakukan dalam sidang tebuka senat di Graha Widyatama Prof Dr Rubijanto Misman, Unsoed, Jumat (8/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com