Dia menyebutkan, persoalan pendatang asing tersebut berada di bawah kewenangan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
“Pemerintah daerah hanya memfasilitasi saja. Namun, ini kita tak bisa fasilitasi, tempatnya tak ada,” katanya.
“Kemarin diterima sebentar, diberi bantuan makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan. Ini sikap kemanusiaan masyarakat, selanjutnya mereka diminta melanjutkan perjalanan ke negara tujuan,” sambung A Murthala.
Sebelumnya kapal ini mendarat di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Kapal dalam kondisi prima untuk berlayar.
Baca juga: Kapal Pengungsi Rohingya yang Ditolak Masih Terombang-ambing di Perairan Aceh Utara
Lalu warga menolak kapal itu ke lautan. Terakhir kapal ini mendarat di Kabupaten Aceh Utara.
Masyarakat juga menolak lagi kapal itu setelah memberi air bersih, bahan makanan dan obat-obatan.
Hingga siang tadi, kapal masih berada di perairan Aceh Utara. Kapal tersebut berisi 249 orang, 78 laki-laki, 108 perempuan dan 54 anak-anak.
Penumpang kapal mengaku dari Bangladesh dengan tujuan Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.