Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Sandro, Lumpuh karena Kecelakaan, Mau Berusaha Terkendala Modal

Kompas.com - 15/11/2023, 20:51 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Hendak ke kampus

Ia menuturkan, kecelakaan maut itu menimpa dirinya saat hendak berangkat ke kampus dari kos tempat ia tinggal dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan, ia menabrak mobil pikap. Mobil itu berjalan mundur datang dari arah lorong menuju jalan raya.

"Waktu kejadian memang saya setengah sadar, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit hanya satu jam. Tulang kaki patah, hancur, remuk berkeping-keping,” beber dia.

Ia pun memilih untuk tak berlama-lama dirawat di rumah sakit. Ia memilih untuk menjalani perawatan di luar rumah sakit. Ia menjalani perawatan pada seseorang di Denpasar yang biasa mengurus kaki patah serta luka dengan obat tradisional.

Setelah dirawat selama dua bulan di Bali, ia lalu diantar balik ke Labuan Bajo. Tiba di Labuan Bajo, dirinya dirawat di Mbuhung, Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.

Tak lama di sana, Sandro lalu dibawa ke Lembor untuk perawatan lanjutan menggunakan obat tradisional.

“Saya bertahan sakit karena luka parah ini sudah 3 tahun. Yang paling parah itu selama dua tahun tidak bisa tidur nyenyak karena reaksi dari kaki ini," keluhnya.

Baca juga: Baliho Capres dan Cawapres di Labuan Bajo Belum Dicopot, Ini Alasannya

Butuh modal usaha

Kedua orangtua Sandro, Bertolomius Bas (57) dan Ibu Fransiska Bergita Murni (48), mengaku tak bisa melanjutkan kuliah anak mereka karena keterbatasan ekonomi. Padahal, Sandro sudah memasuki semester tujuh untuk menempuh sarjana informatika. Bahkan, kala itu Sandro sudah memulai pengajuan proposal skripsi.

"Cita-citanya sudah pupus. Tetapi, kami selalu bilang ke dia bahwa jangan terlalu berpikir tentang itu. Pasti ada rencana Tuhan di balik ini semua,” kata sang ayah, Bertolomeus.

Ia menyebut, saat ini kondisi anak mereka sudah membaik meski dibantu tongkat kruk. Namun, ia hanya beraktivitas dalam rumah.

“Sekarang dia selalu meminta agar membuka usaha di Labuan Bajo, tetapi kami terkendala di modal. Modal di mana kami ini. Kami ini petani. Mau hidup saja kami agak susah,” ungkapnya.

Adapun impian Sandro, lanjut sang ayah, adalah ingin membuka tempat usaha fotokopi. Sebab, dia berpengalaman kerja di tempat fotokopi selama 4 tahun di Bali.

“Itu saja mimpinya dia,” katanya.

“Kita berharap ada bantuan dari pemerintah untuk anak kami. Mungkin juga ada orang baik yang membantu sehingga anak kami bisa mewujudkan mimpinya,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com