Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Sebut Wali Kota Medan Identik Korupsi, Apa Reaksi Bobby?

Kompas.com - 13/11/2023, 13:36 WIB
Rahmat Utomo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan, Bobby Nasution merespons pesan adik iparnya, Kaesang Pangarep, yang meminta dia untuk tidak terlibat korupsi.

Menurut Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, jabatan Wali Kota Medan identik dengan kasus korupsi, yang kemudian berakhir di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Selama ini Medan terkenal dengan OTT (operasi tangkap tangan), baik itu Wali Kotanya atau siapa pun pasti terkenal dengan itu. (Wali kotanya) diganti (karena) OTT, diganti (lagi karena) OTT."

Kaesang menyampaikan pesan tersebut saat bertemu dengan komunitas Tionghoa di Cafe Srikandi, Kota Medan, Minggu (12/11/2023) kemarin.

Menanggapi peringatan itu, Bobby menilai yang disampaikan Kaesang kepada dia merupakan hal wajar, sebagai bagian dari keluarga.

Baca juga: Kaesang Ingatkan Bobby agar Jangan Korupsi

"Kaesang menyampaikan seperti itu selaku keluarga, selaku adek," ujar Bobby di Hotel Grand Antares, Medan, Senin (13/11/2023).

"Tentunya wajar mengingatkan abangnya, mengingatkan saya untuk bisa memecahkan rekor tidak terjerat OTT," sambung dia.

Menantu Presiden Joko Widodo ini juga menyadari, jabatan yang diembannya kini merupakan amanah dari rakyat. Karena itu sudah menjadi kewajibannya untuk tidak korupsi.

"Haruslah itu memang, kita berpolitik, kita memegang suatu amanah," ujar Bobby.

Dia juga mengaku terus berupaya mengingatkan jajarannya, agar juga tidak terlibat praktik korupsi.

"Saya sampaikan, sering-sering mengingatkan, sering-sering kami diingatkan. Baik saya secara pribadi, baik kami secara Pemerintah, keseluruhan Pemerintah Kota Medan harus sering-sering diingatkan," tandas dia.

Baca juga: Bobby Bakal Jawab soal Pengembalian KTA PDI-P Sore Ini

Wali Kota Medan terjerat korupsi

Dalam catatan Kompas.com, sejak pemilihan kepala daerah secara langsung di tahun 2005, sudah tiga Wali Kota Medan tersandung korupsi.

Kasus pertama menjerat Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih tahun 2005, Abdilah dan Ramli.

Mereka ditangkap KPK pada tahun 2008 atas korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan penyelewengan APBD dengan total kerugian negara Rp 29,69 miliar.

Baca juga: Apa Kabar Kasus Mantan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, 19 Pemberi Suap Menguap?

Wali Kota selanjutnya Rahudman Harahap terpilih tahun 2010, ditangkap KPK pada tahun 2013 atas kasus korupsi tunjangan penghasilan aparat pemerintah desa. 

Dia juga didakwa melakukan korupsi saat menjabat sebagai Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan dengan kerugian negara Rp 1,5 miliar.

Terakhir Dzulmi Eldin, Wali Kota yang terpilih pada tahun 2015 ini terjerat kasus suap dari para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Medan dengan total kerugian negara Rp 2,155 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com