Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bataha Santiago, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Utara

Kompas.com - 08/11/2023, 22:54 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Bataha Santiago adalah seorang pahlawan nasional asal Provinsi Sulawesi Utara yang gelarnya ditetapkan jelang momen Hari Pahlawan 2023.

Penetapan Bataha Santiago sebagai pahlawan nasional dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023.

Baca juga: Mengenal Ida Dewa Agung Jambe, Pahlawan Nasional Asal Bali

Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, pada jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Mahfud MD yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) RI, juga mengumumkan bahwa upacara penganugerahan gelar pahlawan akan dilakukan pada Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November 2023 mendatang.

Baca juga: 4 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Maluku

Mengenal Sosok Bataha Santiago

Dilansir dari laman Kemdikbud, Bataha Santiago menduduki takhta sebagai Raja Manganitu dan memerintah pada tahun 1670 sampai 1675.

Bataha Santiago merupakan raja ketiga Manganitu yang wilayahnya kini berada di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.

Baca juga: Mengenal Profesor Gerrit Agustinus Siwabessy, Ahli Atom dari Maluku yang Akan Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kedamaian di kerajaan itu berubah ketika pada tahun 1675 datanglah Gubernur Belanda yang bernama Robertus Padtbrugge.

Gubernur Robertus Padtbrugge yang berkedudukan di Maluku datang dengan niat untuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan Manganitu, yang kemudian ditolak oleh Raja Santiago.

Sosok Bataha Santiago dikenal sebagai satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang menolak untuk meneken kerjasama dagang dengan VOC.

Dilansir dari laman diskominfo.sulutprov.go.id, Bataha Santiago memang dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa dan sikap gotong-royong yang kuat.

Bataha Santiago juga dikenal dengan pendirian teguhnya, di mana seluruh kegiatan rakyat harus dikerjakan bersama-sama. Gagasannya ini dikenal dengan sebutan “Banala Pesasumbalaeng”.

Bataha Santiago juga bercita-cita untuk mempersatukan kerajaan-kerajaan di wilayah Kepulauan Sangihe-Talaud serta mempertahankan diri dari penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

Sikap dan prinsip yang kuat dan teguh membuatnya berani mati dalam membela keutuhan nusa dan bangsa.

Semboyan Bataha Santiago yang terkenal yaitu “Nusa kumbahang katumpaeng”, yang berarti "Tanah air kita tidak boleh dimasuki dan dikuasai musuh".

Hal inilah yang membuatnya beberapa kali menolak ketika dibujuk untuk menandatangani Lange Contract (Pelakat Panjang) dengan VOC.

Penolakan Bataha Santiago membuat ia dan para pengikutnya terlibat dalam peperangan melawan VOC yang berlangsung selama empat bulan.

Sayangnya, kekuatan persenjataan yang tidak seimbang serta siasat licik Belanda membuat perlawanan Bataha Santiago bisa dihentikan.

Namun karena keberaniannya menolak tunduk kepada pemerintah kolonial Belanda, akhirnya beliau dihukum pancung pada tahun 1675 di Tanjung Tahuna.

Makam Bataha Santiago kini dapat ditemui di Desa Karatung I, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.

Makam pahlawan nasional ini berbentuk segi empat yang dilapisi tegel putih dengan ukuran 2,5 x 3,25 meter.

Pada bagian atas makam terdapat salib, kemudian di bagian tengah terdapat prasasti yang bertuliskan riwayat hidup serta semboyan beliau yang berbunyi “Biar saya mati digantung tidak mau tunduk kepada Belanda”.

Makam Bataha Santiago juga telah mengalami pemugaran sebanyak dua kali. Pemugaran pertama dilakukan oleh pemda dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1975.

Sedangkan pemugaran kedua dilakukan oleh Komandan Korem 131/ Santiago pada tanggal 10 November 1993.

Untuk mengenang kisah kepahlawanannya, dibangun pula Patung Santiago di Pulau Miangas sebagai simbol pahlawan Manganitu (daerah kepulauan Sangihe dan Talaud) yang melawan jajahan Belanda.

Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id  
diskominfo.sulutprov.go.id  
nasional.kompas.com 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com