KOMPAS.com - Keberhasilan Indonesia untuk dapat menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat seperti saat ini tentunya tak lepas jasa dan pengorbanan para pahlawan.
Perjuangan rakyat di berbagai daerah termasuk di Maluku turut membuka jalan dalam kemerdekaan yang berujung pada peristiwa proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945.
Baca juga: 5 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Aceh
Pemerintah Indonesia kemudian memberikan gelar pahlawan nasional atas tindakan sosok yang dianggap heroik yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya atau berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara.
Baca juga: 7 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Jawa Tengah
Terkait pemberian gelar pahlawan nasional, persyaratannya telah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Baca juga: 5 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat
Beberapa tokoh asal Maluku juga telah tercatat namanya dan diberi gelar sebagai pahlawan nasional.
Dilansir dari laman Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial (K2KRS) Kementerian Sosial, berikut adalah biografi singkatnya.
Karel Satsuit Tubun atau KS Tubun adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 14 Oktober 1928 di Tual, Maluku.
Beliau adalah salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia yang menjadi korban peristiwa Gerakan 30 September yang akan melakukan penculikan terhadap Jenderal A.H. Nasution.
Pada saat kejadian, KS Tubun tengah mengawal kediaman Wakil Perdana Menteri Dr. J. Leimena di Jakarta, yang bertetangga dengan kediaman Jenderal A.H. Nasution.
Ia gugur karena terjangan timah panas saat hedak menghentikan upaya penculikan tersebut.
KS Tubun gugur pada usia 36 tahun pada 1 Oktober 1965 dan dimakamkan di TMPN Utama Kalibata.
KS Tubun kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 5 Oktober 1965 melalui SK No.114/Koti/1965.
Martha Christina Tijahahu adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 4 Januari 1800 di Abubu, Nusa Laut, Maluku.