Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] TKI Banyuwangi Pulang Setelah 15 Tahun Hilang | Aliran Dana BOS Yayasan Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kompas.com - 29/10/2023, 05:00 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Cerita Sri Mariyati (35), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), menjadi sorotan publik.

Usai putus kontak dengan keluarganya selama 15 tahun bekerja di Malaysia, Sri akhirnya bisa pulang ke Tanah Air.

Sementara itu, penyelidikan atas kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat (Jabar), yang terjadi pada Agustus 2021, masih terus bergulir.

Polisi kini mulai menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka pembunuhan, Yosep.

Kedua berita tersebut bersama tiga artikel lainnya mendapat sorotan dari para pembaca Kompas.com pada Sabtu (28/10/2023).

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. TKI Banyuwangi pulang setelah 15 tahun hilang

Sri Mariyati, perempuan asal Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, berangkat kerja ke Malaysia pada tahun 2008, saat usianya masih 20 tahun.

Dia mengaku nekat berangkat mengadu nasib ke Negeri Jiran untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.

"Iya, saya berangkat ke Selangor, Malaysia, tahun 2008," kata Sri Mariyati kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Mariyati menceritakan, dia hilang kontak dengan keluarganya sejak tiba di Malaysia. Saat itu dirinya sempat berusaha menghubungi pihak keluarga melalui warung telepon (wartel) terdekat untuk memberikan kabar.

"Namun tidak berhasil. Saya bingung harus gimana karena tidak bisa kasih kabar," ujar Sri.

Baca selengkapnya: TKI Banyuwangi Akhirnya Pulang Kampung setelah 15 Tahun Hilang Kontak di Malaysia

2. Polisi selidiki dana BOS dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang

Polda Jabar melakukan penyisiran ulang saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Selasa (24/10/2023).KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Polda Jabar melakukan penyisiran ulang saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Selasa (24/10/2023).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pihaknya menduga adanya pencairan dana BOS di yayasan milik Yosep usai pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS, ini sedang kita selidiki arahnya ke mana kita dalami," ujar Surawan, Jumat (27/10/2023).

Beberapa pengurus yayasan pun telah dimintai keterangan. Polisi mendapati adanya siswa fiktif yang saat ini masih didalami jumlahnya.

Penyelidikan dilakukan lantaran adanya kabar bahwa yayasan dan pengelolaan dananya diduga menjadi motif pembunuhan ibu dan anak tersebut.

"Kami dalami motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," jelasnya.

Baca selengkapnya: Polisi Selidiki Dana BOS Yayasan Milik Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

3. Eko Londo belum sadar usai kecelakaan

Pelawak Surabaya, Eko Londo (kanan) saat bersama sahabatnya, Cak SuroDokumen: Cak Suro Pelawak Surabaya, Eko Londo (kanan) saat bersama sahabatnya, Cak Suro

Pelawak legendaris Surabaya, Eko Untoro Kurniawan (66) alias Eko Londo, hingga kini belum sadarkan diri usai mengalami kecelakaan. Dia kini masih menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo.

Sahabat Eko Londo, Heri Suryono alias Cak Suro menyampaikan, Eko belum siuman sejak mengalami kecelakaan di Jalan dr Soetomo, Kamis (26/10/2023).

"Sampai sekarang koma di ICU (RSUD dr Soetomo)," kata Cak Suro saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/10/2023).

Cak Suro menambahkan, Eko Londo menderita luka parah setelah kecelakaan tunggal menggunakan sepeda motor. Satu tulang leher bagian belakangnya mengalami kerusakan.

"Pas dibawa ke rumah sakit itu sudah tidak sadar. Saya tanya, katanya, tulang yang paling tinggi di leher dan nempel ke kepala itu ada dua tulang, ada satu rusak parah," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Pelawak Surabaya Eko Londo Belum Sadar karena Terluka Parah usai Kecelakaan

4. Gibran yakin taklukkan "kandang banteng"

Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menemui warga Kabupaten Magelang, Jateng, Sabtu (28/10/2023). ANTARA/Heru Suyitno Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menemui warga Kabupaten Magelang, Jateng, Sabtu (28/10/2023).

Meski berat, bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Gibran Rakabuming Raka tetap yakin mampu menaklukkan Jawa Tengah (Jateng) yang dikenal sebagai "Kandang Banteng" alias lumbung suara PDIP.

Gibran mengakui tak mudah meraup suara di Jateng karena saat ini bukan lagi basis pendukungnya maupun partai pengusungnya.

Karena itu, selama masa kampanye nanti, Gibran telah ditugaskan untuk bertempur meraup suara di Jateng.

"Jateng ini tidak mudah, bukan basis kami. Dulu basis kami. Saya meyakini warga lebih kritis, lebih melek karena bisa lihat YouTube, pemberitaan online. Saya yakin kalau yang dilihat sekarang itu pasti tokohnya," tutur Gibran di Djembar Djoglo Jomboran, Keji, Muntilan, Magelang, Jateng, dikutip dari Antara, Minggu (28/10/2023).

Baca selengkapnya: Gibran Yakin Taklukkan Kandang Banteng, Jateng Bakal Jadi Medan Pertempuran

5. Kecelakaan beruntun di Sitinjau Lauik

Kecelakaan beruntun di kawasan Sitinjau Lauik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (28/10/2023), pukul 10.00 WIB.Tangkapan layar video Instagram @matarakyatsumbar Kecelakaan beruntun di kawasan Sitinjau Lauik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (28/10/2023), pukul 10.00 WIB.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan bus dan sejumlah mobil terjadi di kawasan Sitinjau Lauik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (28/10/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Lija Nesmon, kecelakaan diduga disebabkan bus yang mengalami rem blong.

"Informasi sementara, bus menghantam beberapa kendaraan minibus," beber Lija saat dihubungi melalui sambungan telepon.

"Nanti untuk informasi lengkap dan kronologinya akan diinformasikan lagi," sambungnya.

Baca selengkapnya: Kecelakaan Beruntun di Sitinjau Lauik, Bus Diduga Rem Blong Tabrak Sejumlah Mobil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com