KOMPAS.com - Kasus jembatan kaca pecah di The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, telah dianalisis tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto memaparkan analisis tim Labfor terkait penyebab pecahnya kaca di jembatan itu.
"Karena struktur pilar penyangga tidak berfungsi secara optimal, sehingga pada saat dilalui menimbulkan lendutan, dan keretakan, dan pecahnya kaca disertai dengan suara ledakan," ujarnya, Sabtu (28/10/2023), dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Jembatan Kaca di Limpakuwus Banyumas Pecah, 4 Wisatawan Jatuh, 1 Tewas
Selain itu, Satake juga mengatakan, polisi telah memeriksa 12 orang saksi, antara lain warga yang berada di lokasi dan karyawan wahana.
Nantinya, polisi juga akan memeriksa saksi ahli dan teknisi, khususnya untuk mengetahui ketebalan kaca dan penyebab retaknya kaca di jembatan.
"Setelah itu kita akan lakukan gelar perkara untuk menentukan proses selanjutnya. Apakah di jembatan kaca tersebut ada unsur kelalaiannya atau ada hal lain, nanti akan ditentukan saat gelar perkara," ucapnya.
Baca juga: Respons Pengelola Wisata Wahana Jembatan Kaca Setelah Diminta Tutup Imbas Insiden Maut di The Geong
Menurut Satake, gelar perkara bakal dilakukan dalam waktu secepatnya.
Insiden jembatan kaca Banyumas pecah ini terjadi pada Rabu (25/10/2023). Peristiwa ini menewaskan satu wisatawan asal Kabupaten Cilacap, Jateng.
Saat mengalami insiden, korban tewas berinisial FA (49) sedang berada di jembatan bersama tiga kawannya yang juga berasal dari Cilacap.
Tiba-tiba, sebagian kaca yang dipijak, pecah, sehingga membuat FA dan A (41) terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Sedangkan, dua orang lainnya selamat karena tergelantung di rangka jembatan.
A saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Margono Soekarjo, Banyumas.
Baca juga: Korban Selamat Insiden Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Sempat Bergelantungan di Ketinggian 15 Meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.