Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Pengelola Wisata Wahana Jembatan Kaca Setelah Diminta Tutup Imbas Insiden Maut di The Geong

Kompas.com - 27/10/2023, 15:22 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Seluruh wahana jembatan kaca di Banyumas, Jawa Tengah, ditutup sementara waktu.

Hal itu sebagai buntut atas insiden pecahnya jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus.

Pengelola Safari See to Sky, Slamet Prayitno mengatakan, pasrah dengan kebijakan penutupan sementara yang dikeluarkan Pj Bupati.

"Kami menghargai kebijakan tersebut, meskipun dari sisi teknis tempat kami sebenarnya sudah memenuhi standar keamanan," kata Prayit, sapaannya, saat dihubungi, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Imbas Insiden Jembatan Kaca Pecah hingga Tewaskan 1 Wisatawan, Seluruh Wahana Serupa di Banyumas Ditutup

Namun, Prayit berharap, ada pembicaraan lebih lanjut dengan pemkab terkait operasional wahana tersebut.

"Harusnya diskusi dulu, bukan setelah ada insiden baru membuat regulasi," ujar Prayit.

Bagian Pemasaran Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) UPT Lokawisata Baturraden, Topan Pramukti mengatakan, pihaknya juga mengikuti kebijakan Pj Bupati.

BLUD Lokawisata Baturraden ini mengelola dua wahana jembatan kaca, yaitu di Taman Botani Baturraden dan Menara Teratai Purwokerto.

"Tempat kami sebetulnya dari sisi teknis sudah sesuai standar, untuk jembatan kaca di Menara Teratai juga sudah ada sertifikat layak fungsi. Tapi, karena ada permintaan untuk ditutup, maka kami tutup sampai ada instruksi lebih lanjut," kata Topan.

Namun, Topan mengatakan, kedua tempat wisata itu tetap dibuka, hanya wahana jembatan kacanya saja yang ditutup.

"Taman Botani dan Menara Teratai tetap bisa dikunjungi, hanya jembatan kacanya yang ditutup," ujar Topan.

Baca juga: Petaka di Jembatan Kaca Banyumas, Sukacita Wisata Berubah Duka

Diberitakan sebelumnya, pemkab memutuskan semua wahana jembatan kaca yang ada di Banyumas, ditutup sementara.

Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan, wahana jembatan kaca akan dibuka kembali setelah dikeluarkannya sertifikat layak fungsi.

"Dengan kejadian itu semua tempat wisata yang punya potensi seperti itu kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi," kata Hanung, kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com