Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merbabu Bukan Cuma tentang Sabana Indah...

Kompas.com - 23/10/2023, 14:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung selalu punya caranya sendiri dalam memberi pelajaran kepada para pendaki.

Rasanya itu kalimat yang pas untuk menggambarkan pendakian saya di Gunung Merbabu pada 29-30 September.

Pendakian Gunung Merbabu kali ini merupakan rangkaian acara Eiger Mountain and Jungle Course (MJC) 2023 yang berlangsung pada 24 September hingga 1 Oktober.

Sejatinya Merbabu merupakan gunung yang pernah saya daki pada 2017.

Namun, pendakian di Merbabu kali ini justru meninggalkan kesan yang paling mendalam, melebihi pendakian pertama saya.

Baca juga: Hutan Gunung Merbabu di Boyolali Terbakar, Balai Taman Nasional Sebut Api Sudah Berhasil Dipadamkan

Awalnya, saya ragu pendakian kali ini bakal menyenangkan. Betapa tidak, saya harus mendaki dalam kelompok yang berjumlah 20 orang.

Bagi yang sering mendaki gunung pasti paham betapa rumitnya mendaki dengan jumlah orang sebanyak itu.

Biasanya, saya pun hampir selalu mendaki dengan orang yang dikenal dan cukup dekat.

Ya, mendaki butuh kekompakan. Harus ada kesepahaman di semua kepala anggota tim.

Makanya, saya terbiasa mendaki dengan orang-orang yang saya kenal. Menyatukan isi kepala 20 orang yang belum kita kenal dekat tentu bukan perkara mudah.

“20 orang? Enggak kebayang gimana menyatukan isi kepala orang sebanyak itu,” batin saya.

Tantangan pertama dimulai. Sehari sebelum mendaki, tim kami yang kebagian mendaki Merbabu via jalur Wekas harus memilih ketua dan membentuk struktur organisasi.

Sebabnya, tema Eiger MJC 2023 adalah manajemen ekspedisi. Kami ditugaskan untuk mengatur pendakian secara rinci.

Dan benar saja, butuh waktu cukup lama untuk membentuk struktur organisasi.

Masing-masing anggota menyampaikan pendapatnya, tetapi hampir semua anggota tim menolak menjadi ketua.

Akhirnya, saya mencoba menengahi diskusi hingga struktur organisasi pendakian pun terbentuk.

Amir, pendaki asal Bali, terpilih sebagai ketua. Kami sukses melewati tantangan pertama.

Diskusi kami lanjutkan dengan membahas perlengkapan yang dibutuhkan dan menu makanan yang akan disantap selama pendakian dua hari semalam.

Di sini saya mulai merasakan ada klik dengan teman-teman sekelompok.

Beruntung pula sebagian besar dari kami adalah pendaki yang sudah malang melintang mendaki berbagai gunung di Indonesia. Persiapan pendakian pun kian matang.

Jumat (29/9/2023) pagi pukul 08.00 WIB, kami memulai pendakian dari Basecamp Wekas. Di kelompok kami tidak semuanya pendaki.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com