Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkulu Kekurangan Solar, Antrean Panjang Terjadi di SPBU Selama 3 Bulan Terakhir

Kompas.com - 20/10/2023, 13:26 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejak tiga bulan terakhir antrean kendaraan membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar mengular hingga beberapa kilometer terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kota Bengkulu.

Antrean kendaraan jenis truk, fuso dan kendaraan pribadi terlihat di SPBU KM 8, SPBU Tebeng, SPBU Air Sebakul.

Nopian (40) pengemudi kendaraan pengangkut es krim saat diwawancarai Kompas.com mengaku telah dua hari mengantre solar bersubsidi, tapi tidak kunjung mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan.

"Sudah dua hari saya mengantre solar subsidi tapi belum juga dapat. Tidak tahu apakah ada atau tidak solar hari ini," kata Nopian, Jumat (20/3/2023).

Baca juga: Lagi Antre Solar di SPBU, Seorang Sopir Truk di Palembang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil

Akibat antrean tersebut Nopian merugi karena uang operasional yang diberikan kepadanya tidak cukup bila harus bermalam di SPBU untuk antre.

"Uang operasional membengkak, untung saja rumah saya di Kota Bengkulu. Istri saya antar nasi ke saya sampai saya dapat solar," keluhnya.

Hal yang sama dinyatakan pengemudi lainnya, Taufik, yang sudah mengantre berhari-hari.

Menurutnya, hal ini hanya terjadi di Provinsi Bengkulu saja.

"Saya mengemudi mobil angkutan sembako di Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, sesekali ke Sumatera Barat dalam satu pekan. Namun hanya di Bengkulu antrean panjang berhari-hari untuk dapat solar bersubsidi terjadi," keluh Taufik.

Para pengemudi hanya mampu berharap agar pemerintah dan Pertamina mampu memecahkan persoalan yang merugikan para pengemudi dan keluarganya.

Menanggapi hal ini, Kadis Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana saat dikonfirmasi menjelaskan terdapat kekurangan suplai kebutuhan solar bersubsidi untuk Provinsi Bengkulu dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS).

Baca juga: Curi Ribuan Liter Solar Perusahaan, Dua Pria di Tabalong Ditangkap

Doni menyebutkan BPH MIGAS yang berhak memberikan jatah BBM ke seluruh daerah dengan Pertamina sebagai distributor.

Selanjutnya Pemprov Bengkulu mengusulkan ke BPH MIGAS kebutuhan daerah itu sebanyak 721.600 kiloloter diperuntukkan transportasi umum, orang, barang dan logistik, perikanan dan nelayan, serta usaha mikro.

Namun kebutuhan kuota itu hanya disetujui BPH MIGAS 106.600 kiloliter.

"Dari pasokan saja sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan hingga 31 Desember," jelas Donni saat ditemui di ruang kerja, Jumat (20/10/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com