Taryono mengatakan korban memiliki riwayat penyakit sesak napas dengan flek di paru-paru dan sudah menjalani pengobatan sejak lima bulan terakhir.
Saat dibawa ke rumah sakit, menurut Taryono, keadaan korban sudah parah dan tak lama korban dinyatakan meninggal dunia.
"Saya antar sampai pintu masuk ke UGD, hanya orangtuanya yang masuk, 20 menit kemudian bapaknya keluar dari UGD menemui saya, dia bilang korban sudah tidak bisa tertolong, itu sekitar pukul 16.00," jelasnya.
Baca juga: Cilacap Darurat Kekerasan Seksual terhadap Anak, 1 Bulan Ada 6 Kasus
Setelah tahu korban meninggal, ia pun segera pulang untuk mempersiapkan proses pemakaman.
Namun ia mendapatkan kabar jenazah korban dibawa ke RSUP Kariadi untuk diotopsi usai mendapat persetujuan dari orangtua.
"Kita orang awam ga tahu, ada gejala lain kita ga paham," bebernya.
Pada Selasa (17/10/2023), rumah korban didatangi Tim Inafis Polrestabes Semarang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa obat yang dikonsumsi korban.
"Sempat dibilangin polisi, mereka menyuruh kami nunggu, yang diperiksa polisi tiga orang, keluarga korban semua," paparnya.
Tiga saksi yang diperiksa polisi adalah ayah korban berinisial BR (37) ibu korban TA (33) dan paman korban A (22).
Baca juga: Kasus Pemerkosaan 6 Santriwati di Semarang, Mengapa Kekerasan Seksual di Pesantren Terus Berulang?
Korban tinggal di rumah tersebut bersama lima orang yakni kakek nenek dan ayah ibunya beserta seorang pamannya.
"Keseharian korban itu pendiam, ibunya kerja, ayahnya tukang servis raket di rumah," jelas Taryono.
Kanit Reskrim Polsek Gayamsari, AKP Mashadi mengatakan korban mengalami kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh sang paman.
"Paman (terduga pelaku) atau adiknya istri (ibu korban) yang melakukan perbuatan itu makanya tadi malam kedua orangtuanya dan pamannya (diperiksa)," ujar AKP Mashadi melalui sambungan telepon pada Rabu malam.
Kasus tersebut saat ini dilimpahkan ke Polrestabes Semarang.
"Kemudian kita interogasi kemudian disinyalir pamannya, adiknya ibuk korban yang kemungkinan melakukan," kata Mashadi.
Ia menyebut terduga pelaku sudah ditangkap dan dibawa ke Polrestabes Semarang untuk diperiksa.
Selaian itu ia juga membenarkan ada luka bekas benda tumpul di bagian kelami korban dan informasi tersebut sudah disampaikan ke Inavis Polrestabes Semarang.
"Dari dokter forensik meninggal tidak wajar. Kemudian dokter itu memeriksa di bagian alat vital dan dubur itu ada seperti luka menganga lubang di duburnya dan kelaminnya. Intinya dubur sama kelaminnya itu mengalami luka bekas benda tumpul," jelas dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Khairina), Tribun Jateng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.