SEMARANG, KOMPAS.com- Sekumpulan aktivis perempuan di Semarang yang tergabung dalam LRC-KJHAM (Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia) Jawa Tengah, membuat gerakan unik untuk mendukung korban kekerasan seksual.
Bukan sembarang gerakan, para pejuang isu perempuan dan anak itu membuat gerakan Bazar Preloved Sintas. Sesuai namanya, bazar tersebut menjualkan beragam pakaian, tas, hingga sepatu bekas.
Barang-barang tersebut bisa dipilih di ruangan sederhana yang terletak di Jalan Kauman Raya, Nomor 61, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Baca juga: Terduga Pelaku Kekerasan Seksual yang Dilantik Jadi Pejabat Kampus Unsoed Seharusnya Dinonaktifkan
Satu per satu warga memasuki ruangan, mereka tampak sibuk memilih barang yang disajikan di rak, meja, hingga gantungan.
Salah satu warga Pedurungan, Sajiharto, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi adanya bazar yang diadakan oleh LRC-KJHAM.
Menurut dia, gerakan tersebut dapat membangun kepekaan maupun jiwa sosial bagi warga setempat.
"Ini kan sosial, saya juga ingin bantu. Dengan peduli, kita kan bareng-bareng, namanya manusia kan harus tolong menolong," tutur Sajiharto saat ditemui Kompas.com, Jumat (28/7/2023).
Lebih jelas Sajiharto mengatakan, dirinya memborong beberapa jenis pakaian, seperti kaos, celana, dan baju.
Menurut dia, kualitas baju yang disajikan masih bagus dan dijual dengan harga terjangkau.
"Ini dapat celana, kaos, kalau misal yang tidak cukup ya tak kasih teman," tutur dia.
Kendati demikian, Direktur LRC – KJHAM Jateng, Nur Laila Hafidhoh, mengatakan, adanya Bazar Preloved Sintas ini memang bertujuan untuk mendukung hak korban kekerasan terhadap perempuan di Semarang dan sekitarnya.
Dirinya menyebut, biaya untuk pendampingan korban kekerasan tidaklah sedikit dan murah. Sehingga, adanya kontribusi dari masyarakat diharapkan dapat sedikit membantu kerja-kerja perjuangan hak terhadap perempuan.
"Bisa memperluas, lalu mengkampanyekan informasi terkait kekerasan terhadap perempuan. Dan mengajak masyarakat agar turut serta peduli terhadap korban," tutur Laila.
Di samping itu, Laila menyebut, gerakan bazar preloved ini juga memiliki nilai dalam bidang lingkungan. Yaitu dengan mengurangi konsumsi fast fashion yang merusak lingkungan.
Beragam barang fesyen yang dipajang di sebuah ruangan itu dijual Laila dan kawan-kawannya dari harga Rp 0 rupiah, hingga Rp 35 ribu saja.