Sementara itu, Kepala Pustu Pasir Putih Syahmuddin menyebut bahwa situasi gawat darurat bisa terjadi kapan saja.
“Ada kategori situasi gawat darurat, gawat non-darurat, juga non-gawat darurat,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Syahmuddin mengungkapkan bahwa situasi gawat darurat bukan terjadi dalam situasi melahirkan saja, melainkan sakit keras yang lain. Hal ini seringkali terjadi saat malam hari dan menambah situasi kegawat-daruratan.
Selain melahirkan, kata Syahmuddin, juga pernah ada terjadi peristiwa meninggal di perahu saat perjalanan ke rumah sakit (rs).
Baca juga: Tambal Gigi di Rumah Sakit Bisa Pakai BPJS Kesehatan, Simak Prosedurnya
“Pelayanan kesehatan di pulau ini (Messah), kendalanya kadang tidak ada kapal atau perahu, cuaca atau musim, bulan terang atau bulan gelap, kering atau surut. Bahkan jika malam, koordinasi mencari perahu sebagai transportasi terhambat karena warga mungkin tidur, sulit cari solar (bahan bakar perahu) juga,” ucap Syahmuddin.
Meski ada perahu Polisi Air yang stand by, lanjut dia, tetapi harus menunggu lama karena berada di pulau lain.
Sementara itu, warga Pulau Messah belum memiliki perahu kesehatan yang khusus untuk transportasi atau melayani kegawat-daruratan.
“Padahal, warga pulau tetangga juga sering berobat dan mengakses layanan kesehatan ke (Pustu Messah) sini,” imbuh Syahmuddin.
Baca juga: Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras
Untuk diketahui, Pulau Messah merupakan pulau kecil nan padat penduduk yang terselip dalam keindahan pesona Labuan Bajo.
Pulau tersebut dihuni kurang lebih 2.174 jiwa dengan kurang lebih 400 rumah, termasuk pertumbuhan angka yang tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Meski masuk dalam Kawasan Wisata Premium Taman Nasional Komodo, nyatanya kelengkapan layanan kesehatan Pulau Messah belum se-premium wisatanya.
Perwakilan Program Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa Reita Annur berharap, seluruh pihak dapat saling meringankan kebutuhan warga Pulau Messah dalam mengakses hak layanan kesehatan.
Baca juga: 7 Manfaat Blueberry untuk Kesehatan yang Terbukti Secara Ilmiah
Utamanya, kata dia, akses layanan kesehatan dalam situasi gawat darurat seperti kisah Al Ashar yang diceritakan.
“Dalam hal ini belum adanya sebuah transportasi khusus di Messah untuk membawa pasien, yaitu perahu ambulans,” ucap Reita.
Ia berharap, warga Pulau Messah juga sama-sama menyadari akan kondisi dan potensi mereka di lokasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.