Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Mengayun Bayi

Kompas.com - 26/09/2023, 19:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Bungo Lado berasal dari bahasa Minang, yaitu kata ‘bungo” berarti bunga dan “lado” berarti lada atau cabai.

Namun alih-alih menggunakan bunga cabai, masyarakat setempat justru membuat pohon yang dihias dengan uang-uang kertas.

Pembuatan pohon uang ini didapat dari iuran masyarakat yang dikoordinir oleh kapalo mudo atau ketua para pemuda/Karang Taruna.

Bungo Lado yang sudah jadi akan diarak menuju ke surau atau masjid setempat yang kemudian digunakan dalam berbagai kegiatan keagamaan.

Selain arak-arakan Bungo Lado, warga juga akan menyajikan makanan khas berupa Jamba yang dimasak bersama-sama.

5. Tradisi Nyiram Gong

Nyiram Gong adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Keraton Kanoman di Cirebon.

Ritual pembersihan gamelan sekaten di kompleks Keraton Kanoman yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan Maulid Nabi ini bermakna membersihkan diri menyambut Maulid Nabi.

Selanjutnya, air bekas cucian biasanya akan diperebutkan warga untuk membasuh wajah dan tubuh.

Rangkaian tradisi Maulid Nabi akan dilanjutkan dengan ritual lainnya, yakni memayu Keraton Kanoman, tawurji, hingga puncaknya adalah panjang jimat.

6. Tradisi Panjang Jimat

Tradisi Panjang Jimat yang merupakan bentuk budaya berbasis religi di Cirebon. KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Tradisi Panjang Jimat yang merupakan bentuk budaya berbasis religi di Cirebon.

Tradisi Panjang Jimat adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Cirebon.

Tradisi ini dilakukan serentak oleh tiga keraton, yaitu Keraton Kanoman, Kasepuhan dan Kacirebonan.

Panjang Jimat juga digelar di makam Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Acara dilakukan dengan pembacaan riwayat Nabi, pembacaan barzanji, kalimat Thayyibah, sholawat Nabi, dan ditutup dengan berdoa bersama.

Panjang Jimat berasal dari kata panjang yang bila ditafsirkan secara harfiah adalah bentuk piring dan perabotan dapur peninggalan sejarah yang diisi dengan makanan yang dianalogikan dengan prosesi kelahiran Nabi.

Sedangkan Jimat merupakan akronim dari kata diaji dan dirumat yang berarti dipelajari dan diamalkan yang merujuk pada meneladani Nabi Muhammad dalam malaksanakan ajaran-ajaran Islam.

7. Tradisi Endog-endogan

Warga Banyuwangi mengikuti selamatan di Festival Endog-endogan Banyuwangi.KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Warga Banyuwangi mengikuti selamatan di Festival Endog-endogan Banyuwangi.

Endog-endogan adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi.

Tradisi Endog-endogan berasal dari kata endog yang berarti telur, yang merupakan simbol dari kelahiran.

Telur ayam yang telah direbus hingga matang diletakkan pada tusukan bambu da dihiasdengan kertas warna-warni dan disebut kembang endog.

Sejarawan lokal Banyuwangi, Suhailik mengatakan bahwa tradisi endog-endogan ini telah ada sejak akhir abad ke-18.

Menariknya, tradisi ini tidak dilakukan serentak namun dilaksanakan bertahap selama sebulan penuh di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

8. Tradisi Ampyang Maulid

Gunungan Ampyang Maulid yang berisi nasi kepel, kerupuk ampyang, dan buah-buahan. 
TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI Gunungan Ampyang Maulid yang berisi nasi kepel, kerupuk ampyang, dan buah-buahan.

Ampyang Maulid adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Tradisi Ampyang Maulid berasal dari kata ampyang yang merupakan jenis kerupuk dan maulid yang berarti kelahiran.

Konon tradisi ini telah berlangsung sejak akhir abad 15 pada masa Tjie Wie Gwan, seorang pendakwah Islam keturunan Tiongkok berada di

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com