“Kita mandi tidak gatal-gatal. Airnya bagus dan jernih, dan tidak berbau,” ucap warga lain, Mariati.
Mariati menambahkan, warga sudah lama menggunakan mata air di bekas galian tambang untuk keperluan memasak dan mencuci.
“Jadi kami airnya itu biasa kami masak dulu sebelum diminum. Airnya segar dan tidak berbau makanya kita masak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sandang Pangan, Jumadil mengatakan, dulu pernah masuk pipa air ke kampunya. Namun, mesinnya sudah rusak dan tidak digunakan lagi sampai saat ini.
Sehingga untuk keperluan setiap harinya mengambil air dari sumber mata air tersebut.
“Selama tidak hujan ini air sudah mengambil air disitu. Kalau sudah tidak ada air, pasti ambilnya disitu. Kalau hujan biasa mereka ambil air hujan,” kata Jumadil.
Baca juga: Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga
Sebelumnya, Dusun Katelomando sudah mendapat bantuan air bersih dari pemerintah daerah Buton Selatan. Namun saat ini warga kembali air di mata air tersebut,
Menurutnya di Desa Sandang Pangan ada sekitar 100 kepala keluarga yang tidak dapat air.
“Ada tiga dusun yang kekeringan namun ada satu tidak ada air sama sekali, yaitu dusun katolomando,” ucap Jumadil.
Secara keseluruh, warga Dusun Katelomando berharap, agar pemerintah daerah setempat bisa segera mencarikan solusi terkait kekeringan air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.