Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Sabu Fredy Pratama Mengaku Diperintahkan Ganti KTP Tiap Ganti Hotel

Kompas.com - 25/09/2023, 18:57 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Fajar Reskianto (26) kurir jaringan internasional peredaran narkoba Fredy Pratama menggunakan KTP berbeda setiap kali pindah hotel.

Instruksi ini diberikan oleh operator jaringan itu yakni KIF alias Rivaldo yang mengatur pergerakan Fajar saat di Lampung.

Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang, Fajar mengaku setiap kali berpindah hotel diharuskan menggunakan KTP palsu.

Baca juga: Cerita Penjual Bakso Diwawancarai Langsung Fredy Pratama Sebelum Jadi Kurir Narkoba

KTP palsu tersebut berjumlah empat buah dengan nama yang berbeda tetapi menampilkan foto Fajar.

"Dikirim sama The Secret (Fredy Pratama), pindah hotel, chek in pakai KTP (palsu) yang dikirim," kata Fajar di PN Tanjung Karang, Senin (25/9/2023) siang.

Pada keterangan di muka pengadilan, Fajar mengaku menggunakan KTP asli saat tiba dan check in di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung pada Jumat (24/3/2023) siang.

"KTP (palsu) saya ambil di JNE pas nginep di Golden Tulip, Yang Mulia," katanya.

"Jadi kamu tiap ganti hotel, pake KTP yang beda?" tanya hakim anggota Rakhmad Fajeri.

"Iya, Yang Mulia," jawab Fajar.

"Siapa saja namanya?" tanya hakim Rakhmad.

"Di (hotel) Whizprime pakai (KTP) nama Faisal, terus check in di Hotel Pop pakai nama Niko Yudha," kata Fajar.

"Buat sendiri atau dibuatin?" tanya hakim lagi.

"Dibuatin The Secret, saya tinggal ambil saja pas nyampe di Lampung," kata Fajar.

Baca juga: Sederet Fakta AKP Andri Gustami, Mantan Kasat Narkoba yang Jadi Kurir Jaringan Fredy Pratama

Fajar juga mengatakan dia diperintahkan untuk berpindah-pindah hotel selama berada di Lampung. Perintah itu diinstruksikan oleh KIF alias Rivaldo.

"Kenapa kamu pindah-pindah hotel," tanya Ketua Majelis Hakim Hendro Wicaksono.

"Disuruh operator KIF," jawab Fajar.

 

Fajar mengaku selama di Lampung berpindah hotel maksimal tiga hari, yakni di Hotel Golden Tulip, Whizprime dan Hotel Pop.

Sabu 21 kilogram yang menjadi barang bukti penangkapan Fajar diperoleh di Hotel Pop.

"Saya cuma buka kamar, enggak nginap, terus disuruh nongkrong di tempat dekat hotel, kunci kamar saya taruh di toilet lobi," kata Fajar.

Baca juga: Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Eks Kasat Resnarkoba Akui Loloskan 100 Kg Sabu

Dia baru kembali ke kamar di Hotel Pop itu setelah dihubungi oleh KIF dan diperintahkan membawa sabu itu ke hotel berbeda.

Hingga akhirnya Fajar ditangkap anggota Ditresnarkoba Polda Lampung dengan barang bukti berupa sabu yang dibungkus kemasan teh.

Diberitakan sebelumnya, jaringan internasional peredaran narkoba yang dijalankan oleh Freddy Pratama berlangsung secara ketat.

Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Erlin Tangjaya mengatakan aturan ini wajib dijalankan oleh setiap kurir saat proses transaksi terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Regional
Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Regional
Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Regional
[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

Regional
Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Regional
Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Regional
Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com