Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Wali Kota Sebut Masalah Sampah di Kota Kupang Belum Dituntaskan

Kompas.com - 21/09/2023, 21:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Penjabat Wali Kota Kupang, Fahren Funay, menyebut masalah sampah di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini belum diselesaikan hingga tuntas.

Hal itu disampaikan Fahren, saat membuka Rapat Koordinasi Karang Taruna Kota Kupang di restoran Subasuka, Kamis (21/9/2023).

"Masalah Kota Kupang yang belum selesai adalah persampahan. Karena itu, sebagai penjabat saya minta tolong agar karang taruna bisa memberi edukasi yang baik bagi masyarakat," ujar Fahren.

Fahren mengaku, saat dipercayakan oleh Presiden maupun Menteri Dalam Negeri untuk menjabat sebagai penjabat Wali Kota Kupang, diminta agar tidak terlalu banyak melaksanakan tugas karena hanya dikasih kesempatan setahun.

Baca juga: Mahasiswi di Kupang Tewas Diduga Jadi Korban Tabrak Lari

Seperti diketahui, Fahren resmi menjabat sebagai Pj Wali Kota Kupang sejak Agustus 2023. Ia menggantikan George Hadjoh yang juga berstatus penjabat. 

"Tugas kami (saya) sebagai penjabat wali kota adalah pengendalian inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem dan termasuk di dalamnya membersihkan wajah Kota Kupang. Sebab harus diakui, Kota Kupang masuk sebagai kota terkotor di Indonesia pada urutan lima," ungkapnya.  

Dia juga mengakui, Penjabat Wali Kota Kupang sebelumnya George Hadjoh, begitu gencar melakukan pembersihan sampah di mana-mana dalam wilayah itu.

"Hal itu dilakukan untuk memberi edukasi bagi masyarakat Kota Kupang supaya kita sama-sama menjaga kebersihan," imbuhnya.

Karena lanjut dia, dari kebersihan itu, semua masyarakat Kota Kupang pastinya sehat.

Sehingga sampah Kota Kupang saat ini menjadi tugas karang taruna maupun semua masyarakat dan bukan hanya tugas Pemerintah Kota Kupang.

"Saya minta tolong bantulah Pemkot Kupang untuk edukasi masyarakat agar bisa memilah sampah mereka tersendiri, plastik-basah, harus dipisah sekaligus menempatkanya pada tempat yang tepat dan itu sangat membantu masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Purnawirawan TNI Ditangkap Terkait Bentrokan yang Tewaskan 1 Orang di Kupang


Pemkot Kupang sedang mencari cara dan solusi untuk penanganan sampah, sehingga sangat membutuhkan pikiran cerdas dari karang taruna untuk secepatnya mengatasi masalah klasik ini dan bersama-sama membersihkan kota ini dari sampah. 

Karena Fahren percaya, semua orang yang hadir di wadah karang taruna tentunya mau untuk berkarya bagi kota ini.

"Saat bertemu penjabat gubernur NTT pesan beliau adalah harus menjaga kebersihan wajah Kota Kupang. Sebab ketika orang dari luar datang NTT, wajah Kota Kupang yang dilihat duluan," kata dia.

Fahren pun mengajak semua pihak agar kerja berkolaborasi menjaga kebersihan, karena akan berdampak baik bagi semua orang yang bermukim di Kota Kupang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

2 Menit Mengudara, 30 Pelanggaran Terekam ETLE Drone di Kota Magelang

2 Menit Mengudara, 30 Pelanggaran Terekam ETLE Drone di Kota Magelang

Regional
Syafrudin Dipastikan Kembali Mencalonkan Diri sebagai Walkot Serang

Syafrudin Dipastikan Kembali Mencalonkan Diri sebagai Walkot Serang

Regional
Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Regional
Sederet Fakta Evakuasi 22 Jenazah Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi

Sederet Fakta Evakuasi 22 Jenazah Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi

Regional
Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino

Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino

Regional
Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri

Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri

Regional
Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Regional
10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

Regional
2 Anggota Polisi Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, 1 Diduga Meninggal, 1 Selamat

2 Anggota Polisi Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, 1 Diduga Meninggal, 1 Selamat

Regional
14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

Regional
Babi Hutan Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Purbalingga

Babi Hutan Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Purbalingga

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan

Regional
Debit Air di Sungai Gambir Semarang Meningkat, Ternyata Ada Penyempitan hingga 4 Meter

Debit Air di Sungai Gambir Semarang Meningkat, Ternyata Ada Penyempitan hingga 4 Meter

Regional
Singgung Rusuh Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Kapolda Jateng Sebut Jomplang dengan Final Dunia U-17

Singgung Rusuh Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Kapolda Jateng Sebut Jomplang dengan Final Dunia U-17

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com