LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang warga Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah diamankan saat pengamanan eksekusi 892 hektar lahan sawit milik PT Bumi Sentosa Abadi (BSA).
Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit membenarkan anggotanya mengamankan tujuh orang warga dalam kegiatan eksekusi itu.
"Benar, kita amankan tujuh orang warga yang ada di lokasi saat eksekusi lahan," kata Andik ditemui di lokasi, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Eksekusi 892 Hektar Lahan Sawit di Lampung, 1.500 Polisi Diterjunkan
Pengamanan tujuh orang warga itu bermula saat personel kepolisian melakukan pengamanan eksekusi yang digelar oleh PT BSA, Kamis pagi.
Di lokasi lahan yang menjadi sengketa telah berkumpul massa dari tiga kampung (desa) yakni Kampung Negara Aji Tua, Kampung Bumi Aji, dan Kampung Negara Aji Baru.
Massa yang diperkirakan berjumlah seratusan itu mencoba bertahan dan menolak eksekusi lahan yang telah ditanami singkong dari gusuran traktor milik perusahaan.
"Warga berusaha menghalangi proses pembersihan lahan (eksekusi) di lokasi. Sehingga anggota terpaksa melakukan pembubaran massa," kata Andik.
Baca juga: Mayat Wanita Tinggal Tulang Ditemukan di Kebun Sawit Bengkalis Riau
Dalam pembubaran massa itu, terpantau sebanyak tujuh orang yang membawa senjata tajam. Agar tidak membahayakan petugas dan operator alat berat, tujuh orang itu dibawa ke Mako Brimob setempat.
Andik mengatakan ketujuh orang tersebut masih dilakukan pemeriksaan.
"Kami amankan 7 orang warga yang melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam," kata dia.
Menurut Andik, peran untuk ketujuhnya masih didalami.
"Statusnya belum ditentukan karena masih dilakukan pemeriksaan. Namun memang ada barang bukti senjata tajam yang kami sita dari ketujuhnya," kata Andik.
Diberitakan sebelumnya, PT Bumi Sentosa Abadi (PT BSA) mulai mengeksekusi ratusan hektar lahan perkebunan yang diklaim sejumlah kelompok masyarakat di Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah.
Eksekusi lahan ini melibatkan sekitar 1.500 personel kepolisian untuk mengantisipasi pecahnya konflik saat kegiatan berlangsung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.