Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Merah yang Tetap Dibudidayakan di Babel meski Sedang Kemarau

Kompas.com - 15/09/2023, 10:35 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANGKA TENGAH, KOMPAS.com-Beras merah menjadi salah satu bahan pangan yang diprioritaskan penanamannya di Desa Namang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Selain harga jual yang lebih tinggi, beras merah diyakini sangat baik untuk kesehatan.

"Kami sejak 2009 sudah mulai menanam beras merah. Dari Suku Mengkanau di Namang ini, beras merah sudah menjadi jamuan untuk tamu-tamu penting seperti bupati dan gubernur," kata Kepala Desa Namang, M Zaiwan saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: 8.002 Jiwa di 3 Kecamatan di Sukoharjo Terdampak Kekeringan Akibat Kemarau Panjang

Zaiwan menuturkan, budidaya beras merah dimaksimalkan karena kondisi lahan yang terbatas.

Petani akan mendapatkan nilai lebih kalau menghasilkan beras merah dengan harga jual yang tinggi.

Saat ini harga beras merah Rp 20.000 per kilogram, lebih tinggi dibandingkan beras putih yang harganya berkisar Rp 10.000 per kilogram.

"Beras merah tidak hanya dijual petani, tapi biasanya juga disetok untuk jamuan tamu. Ini sebagai tradisi kami untuk menyambut tamu nasinya beras merah," ujar Zaiwan.

Budidaya beras merah kata Zaiwan telah dimulai sejak lama oleh penduduk setempat.

Baca juga: Efek Kemarau, Harga Beras Medium di Semarang Naik Rp 50.000 Per Karung

Kemudian mulai ditanam secara lebih profesional menggunakan lahan cetak sawah sejak 2009.

Selain harga jual yang tinggi, beras merah diminati petani karena pangsa pasarnya sudah ada dan tidak terlalu ribet menjualnya.

"Kalau beras putih harganya murah dan pembeli suka memilih yang bagus, beras kecil atau patah-patah mereka gak mau. Beda dengan beras merah, walau ukuran kecil dan ada juga yang patah-patah tapi tetap dibeli orang," beber Zaiwan.

 

Sementara kasiat beras merah diyakini baik bagi penderita darah tinggi dan penyakit jantung. Beras merah dengan karbohidrat yang tinggi dan rendah gula juga dinilai cocok dikonsumsi bagi yang sedang diet.

Saat ini meskipun dalam musim kemarau, penanaman beras merah tetap dilakukan. Di Desa Namang sendiri sudah diolah lahan seluas 25 hektar yang hampir separuhnya ditanami beras merah.

Petani, kata Zaiwan, mengandalkan aliran air embung yang masih tersisa.

Baca juga: Harga Beras di Aceh Mulai Naik, Bulog Ungkap Penyebabnya

Untuk itu petani melokalisasi saluran air sehingga terjadi genangan. Selanjutnya air di pompa menggunakan mesin ke petak sawah terdekat.

"Kami usahakan tetap turun ke sawah meskipun kemarau. Lahan yang diolah diutamakan yang dekat saluran air," ujar Zaiwan.

Produksi beras merah ditargetkan sebanyak tiga ton untuk musim tanam kali ini.

"Produksi gabah padi kami perkirakan 4 sampai 5 ton dengan hasil berasnya sekitar 3 ton," ucap Zaiwan.

Kini beras merah sudah dipasarkan hingga keluar daerah, seperti ke Jakarta.

Baca juga: Harga Beras di Madiun Melonjak, Bulog Salurkan 1.190 Ton Bantuan Pangan

Para pelanggan umumnya kelas menengah ke atas yang mulai menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi beras merah.

"Toako-toako yang di Jakarta sudah langganan beras merah dari Namang. Tentunya di daerah juga terserap untuk acara-acara dan jamuan," pungkas Zaiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com