Selain itu, pihaknya juga memungut iuran sampah kepada pendaki Gunung Prau dengan besaran Rp 750. Iuran itu dipotong dari setiap tiket pendakian yang terjual.
Menurut Kabul, keberadaan hanggar sampah ini juga membantu perekonomian warga yang terlibat.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Rony Hartawan mengatakan, sedang mendorong terciptanya pariwisata hijau di Dieng.
"Awalnya bagaimana melihat ekosistem dibangun, aneh tempat wisata tapi kotor," kata Rony.
Untuk itu BI turun tangan memberikan bantuan dan pendampingan pengolahan sampah di Dieng. Menurut Rony saat ini baru tahap awal dan akan terus dikembangkan.
"Bagaimana merubah sampah menjadi uang, biar in line dengan pariwisata. Ekonomi hijau menjadi salah satu sumber perekonomian baru," ujar Rony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.