KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Puisi Surat Cinta, Ucapan Terima Kasih Difabel Semarang untuk Ganjar Pranowo

Kompas.com - 02/09/2023, 15:51 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo didampingi sang istri, Siti Atiqoh, tampak bersemangat ketika menjumpai puluhan penyandang disabilitas menyambangi kediamannya, di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/9/2023).

Sekitar 30 penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang itu memberikan kenang-kenangan berupa karya, pertunjukan, dan puisi surat cinta untuk Ganjar.

Puluhan penyandang disabilitas itu tiba di rumah dinas Gubernur Jateng sekitar pukul 08.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Sembari menunggu kedatangan Ganjar, mereka mempersiapkan diri dibantu pengasuh Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel.

Semangat membara terpancar dari wajah puluhan kawan disabilitas tersebut. Semangat itu semakin memuncak ketika Ganjar yang mengenakan baju warna putih keluar dari rumah diikuti oleh Siti Atiqoh di belakangnya. Mereka bersorak dan berteriak seraya memanggil nama Ganjar.

Baca juga: Gibran Dampingi Puan di Solo dan Ganjar di Klaten Hari Ini

"Pak Ganjar. Pak Ganjar," seru para penyandang disabilitas yang hadir menyapa Ganjar sembari melambaikan tangan.

Ganjar membalas sapaan itu dan langsung duduk di tengah-tengah para penyandang disabilitas. Kemudian, ia lanjut bertanya tentang apa yang ingin disampaikan dalam pertemuan tersebut.

Para penyandang disabilitas tersebut lantas mengungkapkan pertanyaan, salah satunya tentang status Ganjar, "Kok Pak Ganjar sudah tidak Gubernur lagi?."

Selain itu, juga ada penyandang disabilitas yang bercerita telah menjadi kader penyuluhan pos pelayanan terpadu (posyandu) di rumah sakit (rs), hingga ikut lomba menulis opini dan meraih juara satu.

Kemudian, ada dari penyandang disabilitas yang bertanya kepada Ganjar kenapa di Demak masih sering terjadi banjir rob, hingga bercerita tentang kegemarannya melukis dan menggambar sampai dibeli oleh seorang menteri.

Baca juga: KPK Sebut Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI di Kemenaker Terjadi pada 2012, Era Cak Imin Menteri

Di tengah obrolan yang menyenangkan sekaligus menggemaskan itu, Kiki muncul dan berkesempatan menyanyi di depan Ganjar.

Selanjutnya, giliran Faradila dan Reva yang membacakan sepucuk surat tanda cinta untuk Ganjar Pranowo berjudul "Surat dari Tuan" karya Bang Odi, salah satu pengajar Komunitas Sahabat Difabel Semarang.

Berikut kutipan surat cinta untuk Ganjar Pranowo:

Ini bukanlah puisi yang puitis. Ini bukan pula lirik lagu romantis. Ini adalah surat cinta dari tuanmu, untukmu yang setia melayani rakyatmu. Satu dasawarsa telah berlalu, menemani perjuanganmu mengabdi, serta keikhlasanmu dalam melayani.

Karena bagimu, tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat. Dua periode menjabat banyak perubahan positif terjadi karena kinerjamu yang sat set. Banyak kemajuan telah dibangun karena daya juangmu yang tangguh.

Sepuluh tahun berjuang, melahirkan Jateng Gayeng, menjadikan Jateng semakin inklusif. Membangun Jateng terus maju, menjadikan Jateng teladan yang baik.

Terima kasih Pak Ganjar, putih rambutmu jadi ciri khasmu. Senyum ramahmu cermin keikhlasanmu. Kerutan keningmu tanda ketangguhanmu. Ketegasanmu adalah bukti integritasmu sebagai pemimpin sejati.

Terima kasih ibu Atiqoh. Ibu selalu setia mendampingi sebagai pasangan hidup. Hari ini bukanlah akhir dari tugasmu melayani tuanmu di wilayah ini. Hari ini adalah awal dari perjalananmu melayani tuanmu yang bertambah banyak.

Terima kasih Pak Ganjar, surat cinta ini kami sampaikan untukmu. Bukan untuk sebuah perpisahan melainkan untuk sebuah harapan. Menjadikan Indonesia terus maju.

Ganjar dan Atiqoh terharu

Setelah mendengar isi surat cinta tersebut, Ganjar Pranowo dan Atiqoh nampak terharu. Bahkan mata Atiqoh berkaca-kaca dan hampir meneteskan air mata saat mendengar Faradila dan Reva membaca.

Ganjar dan Atiqoh kemudian disuguhkan dengan pertunjukan nyanyian medley lima lagu daerah diiringi tarian, di antaranya lagu Sik Sik Sibatumanikam, Ampar-ampar Pisang, Padang Bulan, Ayah Mama, dan Sajojo.

Selain itu, Ganjar juga menerima banyak hadiah berupa lukisan, gambar, produk kerajinan tangan, hingga sepasang baju bergaris hitam-putih. Ada juga produk makanan yang merupakan hasil karya kawan disabilitas.

Baca juga: 6 Makanan Kaya Protein yang Sering Dikonsumsi Orang Berusia 100 Tahun

Ganjar mengaku belajar banyak dari teman-teman penyandang disabilitas, terutama dalam menciptakan dan membangun lingkungan yang inklusif.

Pengalaman itulah yang kemudian Ganjar terapkan selama sepuluh tahun dalam memimpin Jateng.

"Saya banyak diajari, saya banyak belajar dengan mereka bagaimana membangun inklusivitas. Tadi kita lihat anak-anak perform, Kiki ini hebat ya. Apa sih yang diharapkan? Hanya satu kok, kesetaraan. Maka kami senang setiap kami akan menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) terus kemudian kita musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) mereka selalu hadir," imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (2/9/2023).

Pada kesempatan yang sama, Siti Atiqoh mengungkapkan bahwa dirinya selalu berkomunikasi dan hadir dalam kegiatan para penyandang disabilitas selama sepuluh tahun ini.

Baca juga: Kemenpan-RB Ungkap Adanya Pendaftaran CPNS 2023 Jalur Cumlaude, Diaspora, Penyandang Disabilitas, dan Putra/Putri Papua

Atiqoh juga mengaku banyak belajar tentang keikhlasan karena kawan disabilitas selalu memiliki jiwa untuk berbagi kepada sesama.

"Di tengah keterbatasan mereka, mereka banyak membantu. Misal saat pandemi Covid-19 ikut membuat masker dan membagikan sembilan bahan pokok (sembako). Puasa juga berbagi takjil. Mereka menerima kita dengan kasih sayang tanpa batas," katanya.

 

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com