Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mark Up" Harga Alat Laboratorium dan Rugikan Negara Rp 8 Miliar, Dosen Unsulbar Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

Kompas.com - 23/08/2023, 06:39 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) berinisial M ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kejati Sulbar terkait pengadaan peralatan laboratorium terpadu di Unsulbar.

Penetapan tersangka M dilakukan di kantor Kejaksaan Tinggi Sulbar di Kabupaten Mamuju, Selasa (22/8/2023). Usai penetapan tersangka, M langsung dibawa ke Rutan Kelas IIB Mamuju dan akan ditahan selama 20 hari.

Baca juga: Kejari Usut Dugaan Korupsi dalam Kasus Hilangnya Kades di Blora

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sulbar, La Kanna mengatakan, dugaan korupsi yang dilakukan M menggunakan dana perguruan tinggi yang bersumber dari dana surat berharga syariah negara (SBSN) Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi RI tahun anggaran 2020.

M saat itu berperan sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK). M diduga melakukan mark up harga dalam pengadaan peralatan laboratorium.

"Dalam pengadaan itu diduga adanya mark up. Barangnya ada, cuman ada mark up itu," kata La Kanna kepada Kompas.com, Selasa petang.

La Kanna mengatakan akibat korupsi ini, negara mengalami kerugian sebesar Rp 8 miliar. Saat ini penyidik Kejati Sulbar sedang menelusuri kemana saja kerugian negara ini mengalir.

"Dugaan kita kalau korupsi biasanya digunakan untuk kepentingan pribadinya atau orang lain. Ini masih perlu didalami di penyidikan dinikmati siapa saja," ujar La Kanna.

La Kanna mengungkapkan M langsung ditahan untuk memudahkan penyidikan terkait kemungkinan adanya tersangka baru.

"Bisa ada tersangka lain selain dia (M)," tandas La Kanna.

La Kanna mengatakan bahwa M disangkakan pasal 2 ayat 1 subsider pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com