Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 1 Jam di Pesawat Perintis, Melihat Krayan hingga Tarakan dari Udara

Kompas.com - 19/08/2023, 20:34 WIB
Robertus Belarminus,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Itu merupakan prosedur wajib, karena pesawat dengan kapasitas 12 penumpang ditambah 2 pilot itu hanya akan terbang dengan muatan 900 kilogram hingga 1 ton.

Di dalam pesawat, ada dua baris kursi penumpang. Baris kanan tempat duduknya bisa untuk dua penumpang, sementara baris kiri hanya untuk satu orang.

Karena pesawat ini berukuran kecil, masuk ke dalamnya juga perlu sedikit menunduk untuk mereka yang berpostur badan tinggi.

Tidak ada sekat pembatas antara kursi penumpang dan pilot. Hal itu memungkinkan penumpang untuk melihat langsung pilot menerbangkan pesawat.

Baca juga: Cerita dari Perbatasan Indonesia-Timor Leste: Begini Rasanya Berdiri di Dua Negara dalam Satu Waktu...

Pantauan udara

Waktu sudah menunjukkan pukul 08.10 Wita. Pesawat yang ditumpangi Kompas.com mulai 'mengambil ancang-ancang' untuk lepas landas.

Suara mesin turboprop tunggal pesawat buatan Amerika Serikat itu mulai meraung. Pesawat kemudian melesat maju, terbang mengudara di langit.

Baca juga: Lagu Indung-Indung, Lagu Daerah Kalimantan Timur: Lirik dan Makna

Dari jendela pesawat, tim Kompas.com disugguhi pemandangan hamparan sawah dan perkebunan masyarakat.

Krayan memang terkenal dengan beras adan, yang menggunakan sistem pertanian organik dan perkebunan apelnya.

Beras dari Krayan banyak yang dijual hingga ke Malaysia dan digemari oleh Sultan Brunei.

Pemandangan lain sepanjang perjalanan dari Krayan ke Tarakan yakni hamparan pegunungan yang nyaris tak tersentuh.

Daratan terlihat 'menghijau' karena ditutupi hutan lebat. Data dari website Diskominfo Statistik dan Persandian Kaltara, di tahun 2021 luas hutan di Kaltara saja mencapai 7 juta hektar lebih.

Tak heran kemudian Pulau Kalimantan dijuluki sebagai paru-paru dunia karena memiliki hutan yang luas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com