Itu merupakan prosedur wajib, karena pesawat dengan kapasitas 12 penumpang ditambah 2 pilot itu hanya akan terbang dengan muatan 900 kilogram hingga 1 ton.
Di dalam pesawat, ada dua baris kursi penumpang. Baris kanan tempat duduknya bisa untuk dua penumpang, sementara baris kiri hanya untuk satu orang.
Karena pesawat ini berukuran kecil, masuk ke dalamnya juga perlu sedikit menunduk untuk mereka yang berpostur badan tinggi.
Tidak ada sekat pembatas antara kursi penumpang dan pilot. Hal itu memungkinkan penumpang untuk melihat langsung pilot menerbangkan pesawat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.10 Wita. Pesawat yang ditumpangi Kompas.com mulai 'mengambil ancang-ancang' untuk lepas landas.
Suara mesin turboprop tunggal pesawat buatan Amerika Serikat itu mulai meraung. Pesawat kemudian melesat maju, terbang mengudara di langit.
Baca juga: Lagu Indung-Indung, Lagu Daerah Kalimantan Timur: Lirik dan Makna
Dari jendela pesawat, tim Kompas.com disugguhi pemandangan hamparan sawah dan perkebunan masyarakat.
Krayan memang terkenal dengan beras adan, yang menggunakan sistem pertanian organik dan perkebunan apelnya.
Beras dari Krayan banyak yang dijual hingga ke Malaysia dan digemari oleh Sultan Brunei.
Pemandangan lain sepanjang perjalanan dari Krayan ke Tarakan yakni hamparan pegunungan yang nyaris tak tersentuh.
Daratan terlihat 'menghijau' karena ditutupi hutan lebat. Data dari website Diskominfo Statistik dan Persandian Kaltara, di tahun 2021 luas hutan di Kaltara saja mencapai 7 juta hektar lebih.
Tak heran kemudian Pulau Kalimantan dijuluki sebagai paru-paru dunia karena memiliki hutan yang luas.