Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pulau Sebatik, "Selfie" Bisa Kaki Kanan di Malaysia dan Kaki Kiri di Indonesia

Kompas.com - 19/08/2023, 19:38 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

SIAPA sangka, saya bisa menapakkan dua kaki di dua negara sekaligus dalam satu waktu.

Itulah yang terjadi saat saya, Wasti Samaria Simangunsong, jurnalis Kompas.com melakukan liputan khusus bertajuk Merah Putih di Perbatasan.

Tepatnya, saya meliput ke patok batas negara Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Adapun patok batas yang saya maksud berada sekitar tujuh kilometer dari pusat PLBN Sei Nyamuk. Lokasinya di sebuah kampung bernama Desa Aji Kuning.

Tak sulit mencapainya. Akses jalan pun terbilang mudah serta bisa dituju dengan kendaraan roda dua dan empat.

Baca juga: Dari Sebatik, Kepala Desa Sei Pancang: Dokter Spesialis Hanya Ada Sebulan Sekali

Bermodalkan peta digital, rombongan kami yang berjumlah empat orang pun sampai ke pemukiman yang dijuluki oleh para aparat negara sebagai "Desa Pancasila" ini.

Sebelum menuju patok batas, saya sempat berbincang sejenak dengan salah satu prajurit TNI yang bertugas di perbatasan di Pulau Sebatik, bernama Jufriyanto. Dari dialah saya ketahui soal gelar Desa Pancasila itu. 

"Desanya Aji Kuning, Desa Pancasila itu (julukan atau penyebutan) karena di sini ada patok batas. Ini yang lama, di sana ada yang baru tapi belum diresmikan secara MoU (kesepakatan internasional)," kata Jufri, sembari memandu Kompas.com menuju patok batas yang dimaksud, Kamis (17/8/2023).

Rupanya patok batas yang baru ini hanya berjarak sekitar 300 meter saja dari rumah dua negara yang sempat kami singgahi terlebih dahulu.

Baca juga: Rumah Dua Negara, Ikon Unik Pulau Sebatik

Ikon panah Indonesia dan Malaysia yang menunjukkan arah ruang di rumah dua negara, di Desa Aji Kuning, Sebatik, Kalimantan Utara, Kamis (17/8/2023).KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG Ikon panah Indonesia dan Malaysia yang menunjukkan arah ruang di rumah dua negara, di Desa Aji Kuning, Sebatik, Kalimantan Utara, Kamis (17/8/2023).

Tak sampai lima menit berjalan dari rumah dua negara, di depan mata saya tampak sebuah batu polos berbentuk trapesium. Tingginya mungkin 40-50 sentimeter.

Pada sisi kanan ada bendera Indonesia, sedangkan di sisi kiri berdampingan bendera Malaysia.

"Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia (PB-02)," demikian tertulis pada papan putih di belakang batu tersebut.

Jadilah saat itu, sebelah kaki saya menapak di tanah Ibu Pertiwi saat yang satu lagi sudah menapak di negara tetangga, Malaysia.

Patok batas baru negara Indonesia-Malaysia di Desa Aji Kuning, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Berfoto di tempat ini, kaki kanan bisa berada di Malaysia, sementara kaki kiri di wilayah Indonesia. Gambar diambil pada Kamis (17/8/2023).KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG Patok batas baru negara Indonesia-Malaysia di Desa Aji Kuning, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Berfoto di tempat ini, kaki kanan bisa berada di Malaysia, sementara kaki kiri di wilayah Indonesia. Gambar diambil pada Kamis (17/8/2023).

Rasanya ternyata cukup menyenangkan, bisa betul-betul melompat dari satu negara ke negara lain dalam hitungan sepersekian detik.

Kendati demikian, kata Jufri, kawasan yang masuk negara tetangga dalam patok tersebut masih tetap dihuni oleh Warga Negara Indonesia. Sebab, hingga saat ini pun belum ada pernyataan resmi yang keluar dari PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com