Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Baju Robek Pinjaman, Anak Kuli Bangunan Ini Jadi Danpok Paskibraka di Istana Negara

Kompas.com - 17/08/2023, 21:24 WIB
Rosyid A Azhar ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com –  Dicky Wahyudi, siswa SMA Negeri 1 Gorontalo Utara, terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Jakarta.

 

Bahkan ia terpilih sebagai Komandan Kelompok (Danpok) 17 pada penurunan Bendera Merah Putih.

Dicky Akhiri merupakan anak dari pasangan Suparno Ahiri dan Nursandi Dadu, warga Dusun Pasar Baru, Kelurahan Maluo, Kecamatan Kwandang, Gorontalo.

Baca juga: Cerita Paskibra Degdegan Kibarkan Merah Putih di Banyuwangi Usai Guyuran Hujan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah kayu mungil di lahan milik orang lain. Meski demikian hal itu tak menyurutkan Dicky untuk mengukir prestasi hingga ke Jakarta.

Nining Herawati, seorang analis kebijakan bidang kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo Utara tahu persis perjalanan panjang sang anak didik ini. Ia adalah pendamping Dicky sejak awal masuk pembekalan di Provinsi Gorontalo.

Dalam keseharian, keluarga Dicky tergolong kurang mampu. Untuk menghidupi keluarganya, sang ayah Suparno Ahiri harus bekerja serabutan.

Baca juga: Pelatih Paskibra Jatuh dari Tiang Saat Betulkan Pengibaran Bendera Merah Putih

Ayah Dicky mengandalkan tenaganya untuk bekerja sebagai kuli bangunan. Namun tidak setiap hari ada yang memanggilnya untuk bekerja.

Untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari, Suparno menawarkan diri sebagai kuli di pasar.

Jika ada pedagang yang membutuhkan tenaganya untuk mengangkat barang dagangan, dengan senang hati ia membantu. Tidak ada besaran biaya resmi untuk pekerjaan ini di pasar.

Sementara sang ibu, Nursandi, adalah ibu rumah tangga, sesekali berjualan di pasar jika ada hari pasar.

Ia mengambil barang dagangan dari orang lain untuk dijual. Selisih harga jual ini menjadi keuntungannya, namun pasar tidak setiap hari ada.

Suparno dan Nursandi ini melakoni hidupnya dengan sederhana, demikian juga dengan Dicky. Tidak ada kemewahan atau berleha-leha untuk menikmati hidup, semua harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Saat Dicky terpilih dan masuk pembekalan di tingkat Provinsi Gorontalo pada 22 April 2023, ia sempat galau karena di ibu kota Provinsi Gorontalo ini ia tidak memiliki sanak saudara.

Ia bingung harus menginap di mana, bagaimana harus mengakses sarana trassportasi, hingga makan dan minum. Pembekalan di Kota Gorontalo ini membuatnya gundah gulana.

Bahkan kedua orangtua Dicky menceritakan kesulitan yang dihadapinya jika Dicky harus ke kota. Sebab mereka tidak mampu membiayainya, tidak memiliki tabungan atau barang berharga yang bisa dijual untuk kebutuhan Dicky di kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com