"Kerja kita tentu tidak berhenti di fisik saja. Bapak Presiden meminta agar PLBN tidak hanya sebagai tempat pelayanan administrasi lintas batas, tetapi harus menjadi episentrum bagi pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar PLBN," kata Hoiruddin.
Hoiruddin menjelaskan, PLBN harus dijadikan sebagai bagian dari pintu ekspor nasional, untuk membanjiri negara tetangga dengan produk dan komoditas hasil industri dalam negeri.
"Kita ingin kawasan PLBN tumbuh dan berkembang menjadi kawasan pusat ekonomi baru di
perbatasan negara," jelas Hoiruddin.
Menurut dia, perlu diakukan upaya-upaya sinergis untuk menguatkan perekonomian yang menyejahterakan masyarakat kawasan perbatasan negara.
“Di antara keberhasilan yang telah ada saat ini, kita juga perlu peduli terhadap persoalan lainnya yang masih menjadi keprihatinan kita bersama, seperti belum meratanya suplai logistik kebutuhan hidup masyarakat perbatasan, minimnya lapangan pekerjaan yang layak, serta belum meratanya layanan pendidikan dan kesehatan," tambah Hoiruddin.
Baca juga: Kisah Merah Putih di Tepi Batas Tanah Air
Oleh karenanya, lanjut Hoiruddin, melalui momentum ini, ada beberapa hal catatan yanng menjadi perhatian.
Yang pertama, perkuat perputaran roda ekonomi kawasan perbatasan. Hasil produksi dan kerajinan masyarakat perbatasan agar dibantu pemasarannya ke negara tetangga.
"Di dalam negeri sendiri, pemerintah daerah sampai ke tingkat desa perlu meningkatkan belanja produk lokal," ucap Hoiruddin.
Kedua, tingkatkan peran serta warga perbatasan dalam kegiatan-kegiatan yang produktif, yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Yang ketiga, pupuk terus rasa kebanggaan bahwa setiap warga negara indonesia mampu berdiri sama tinggi, bahkan lebih maju dari warga negara tetangga.
"Yang terakhir atau keempat, jaga persatuan dan kesatuan, kedaulatan negara, serta kelestarian lingkungan, saling sinergis antara masyarakat dengan seluruh aparatur pemerintahan yang ditugaskan di perbatasan," ujar Hoiruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.