Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam Gunung Krayan Jadi Alat Barter, Petani Minta Pemerintah Bantu Label Halal

Kompas.com - 17/08/2023, 13:59 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

"Prosesnya tiga hari. Dan biasanya sekali dapat minimal 40 kilogram garam,"jelasnya.

Adapun untuk harga, garam gunung Krayan, dibanderol Rp 40.000 per kilogram bagi warga Pa'kebuan.

Ketika sudah keluar dari kampung, harganya menjadi Rp 50.000 per kilogram.

"Kalau rutin buat garam, seminggu bisa dapat Rp 3,2 juta. Tapi kan biasanya dipakai barter. Dijual ke Tarakan, Malinau dan lainnya, orang bilang terlalu mahal,"keluhnya

Jadi bumbu favorit chef Bara

Simson menceritakan, saat ia memperkenalkan garam gunung ke Jakarta, tak sengaja bertemu dengan chef kondang di Indonesia, chef Bara.

Perkenalan tersebut menghasilkan buah indah di mana chef Bara menawarkan untuk ikut mempromosikan garam Krayan dan melakukan presentasi memasak menggunakan garam Krayan.

"Jadi saya sering chat sama chef Bara. Dia sering minta dikirim garam Krayan. Saya sering kirimkan itu ke Jakarta," tambahnya.

Tak sebatas itu, garam gunung Krayan juga sempat menjadi perhatian internasional.

Seperti dikatakan Simson, WWF pernah mengundang petani garam gunung Krayan, mempresentasekan pembuatan garam gunung di negara Brasil.

"Tapi teman saya yang wakilkan saya. Dia pandai bahasa Inggris, saya tidak,"kata Simson.

Menurut Simson, keinginan warga Krayan tidak muluk-muluk. Cukup membuka peluang pangsa pasar lokal, dan membantu sertifikasi halal bagi produk UMKM perbatasan tersebut.

"Selama ini masyarakat gerak sendiri. Tolonglah pemerintah bantu buatkan kami label halal di MUI. Supaya ada juga hasil bumi Krayan yang dikenal luas di luar sana,"kata Simson.

Ikuti terus liputan tim Ekspedisi Menjadi Indonesia, episode Kaltara Jantung Borneo dari Malinau menuju Krayan bersama rombongan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dengan mengklik tautan ini. Tim Kompas.com dalam liputan ini dibekali apparel dari Eiger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com