Upacara adat Kenduri Beureuat biasa dilakukan pada bulan Syaban dalam kalender hijriyah.
Bulan Syaban dikenal juga dengan bulan Khanduri Bu dalam penanggalan Aceh.
Upacara adat tersebut dilakukan di masjid, musholla, atau tempat-tempat pengajian usai Magrib atau Isya.
Masyarakat akan datang dengan membawa idang, yakni sepaket makanan yang berisi nasi dan lauk pauk dalam sebuah wadah.
Idang tersebut akan disantap bersama-sama untuk menikmati berkah di bulan Syaban sebagai bentuk rasa syukur.
Baca juga: Tradisi Meugang Jelang Lebaran di Aceh, Kini Libatkan Gengsi
Upacara adat Ritual Sawah Suku Kluet dilakukan oleh masyarakat yang mendiami beberapa daerah di Kabupaten Aceh Selatan.
Ritual Sawah Suku Kluet merupakan ritual adat yang dilakukan oleh petani selama mengerjakan lahan pertanian.
Selama pengerjaan lahan terdapat upacara adat untuk setiap tahapannya, mulai pembenihan hingga masa panen.
Pada saat petani turun ke sawah makada ada upacara adat yang disebut kenduri ule Ihueng atau babah Ihueng.
Upacara adat tersebut mencakup pengairan lahan pertanian. Pada tahapan ini, masyarakat suku Kluet akan menyembelih kerbau sebagai bagian dari proses tradisi.
Setelah padi berumur satu bulan hingga dua bulan, upacara adat akan dilanjutkan dengan kenduri kanji.
Pada tahapan tersebut masyarakat akan mengantarkan bubur ke sawah yang dipimpin oleh Kejurun Belang. Pemimpin yang mengurusi bidang pertanian.
Upacara adat selanjutnya dilakukan pada saat padi telah berisi yang bernama kenduri sawah.
Pada saat panen akan dilakukan upacara adat terakhir yang disebut kenduri pade baro.
Kenduri pade baro dilakukan secara sederhana di masing-masing rumah petani untuk menikmati hasil panen.