Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menapaki Sebatik, Tapal Batas NKRI di Leher Borneo

Kompas.com - 16/08/2023, 21:18 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

PERJALANAN panjang Kompas.com menuju tapal batas NKRI di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, kembali berlanjut, Rabu (16/8/2023). Sebelumnya kami harus menjeda perjalanan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, setelah terbang dari Jakarta.

Usai menyantap sarapan, saya bersama tiga staf Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bergegas menuju Pelabuhan Tengkayu I Tarakan untuk memulai petualangan sesungguhnya menuju batas Indonesia di leher Borneo.

Baca juga: Penasaran, Masihkah Rupiah Tak Laku di Sebatik?

Tak sampai tiga puluh menit, mobil yang kami tumpangi tiba di Pelabuhan Tengkayu I. Pada Rabu pagi ini, pelabuhan tampak begitu sibuk dengan hilir-mudik warga setempat.

Meski bukan pelabuhan besar, Pelabuhan Tengkayu I merupakan akses utama bagi warga dari Tarakan yang hendak menyeberang, baik yang menuju Sei Nyamuk, Malinau, Nunukan, maupun Tanjung Selor.

Di dalam area pelabuhan, mata saya tertuju pada sejumlah wanita yang duduk lesehan. Mereka menjajakan aneka camilan dan kopi seduhan bagi calon penumpang.

Kondisi ruang tunggu Pelabuhan Tengkayu I di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (16/8/2023) pagi.KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG Kondisi ruang tunggu Pelabuhan Tengkayu I di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (16/8/2023) pagi.

Tiket seharga Rp 280.000 sudah di tangan. Saya duduk sejenak, mengumpulkan nyali sebelum naik ke kapal cepat Sinar Baru Express yang akan membawa kami menuju Sebatik.

"Sei Nyamuk.. Sei Nyamuk.. Sungai Nyamuk..," terdengar suara kenek kapal menyuruh kami, penumpang tujuan Pelabuhan Sei Nyamuk, agar segera bergegas naik.

Koper yang kami geret langsung dijunjung sang kenek ke atas badan kapal. Satu per satu penumpang pun masuk.

Kapal yang kami tumpangi ini bukanlah jenis kapal besar, sebab hanya membawa penumpang. Kapasitasnya sekitar 40-42 orang. Untuk sampai ke dalam ruang penumpang, kami harus menuruni beberapa anak tangga.

Isi dalam kapal Sinar Baru yang menghantar penumpang dari Pelabuhan Tengkayu I Tarakan menuju Pelabuhan Sei Nyamuk di Sebatik Kalimantan Utara, Rabu (16/8/2023).KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG Isi dalam kapal Sinar Baru yang menghantar penumpang dari Pelabuhan Tengkayu I Tarakan menuju Pelabuhan Sei Nyamuk di Sebatik Kalimantan Utara, Rabu (16/8/2023).

Tidak ada ketentuan khusus nomor kursi. Penumpang boleh duduk di mana saja.

Usai mengatur posisi, saya sedikit limbung lantaran guncangan ombak kian terasa. Padahal, kapal belum juga jalan.

Takut makanan yang baru saya cerna sejam lalu keluar mendadak, saya langsung mencari kantong plastik dan menggenggamnya erat.

Samar-samar saya mencium aroma jeruk yang tak asing. Benar saja, kapal ini menggunakan pewangi ruangan aroma jeruk yang berkontribusi memicu rasa mual saya.

Deru mesin kapal pun kian menderu. Kapal kami melaju kencang, membelah Selat Sebatik.

Di sepanjang jalan, saya berusaha memejamkan mata. Beruntung, guncangan kapal tidak sekencang tadi. Meski, tetap saja, perjalanan dua jam ini terasa begitu lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com