Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Bayar Sumbangan Rp 2,5 Juta, Orangtua Siswa di 2 SMPN di Grobogan Kelimpungan

Kompas.com - 16/08/2023, 14:46 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Sejumlah wali murid mengeluhkan tarif uang sumbangan siswa baru di SMP Negeri 1 Purwodadi dan SMP Negeri 3 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang nilainya mencapai jutaan rupiah. 

Faktanya, biaya yang disebut sebagai Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) di dua sekolah favorit itu berlangsung setiap tahunnya.

MNT (41) orangtua siswa baru SMPN 1 Purwodadi mengatakan, besaran uang sumbangan disampaikan dalam rapat pleno Komite Sekolah tahun pelajaran 2023/2024 di aula SMPN 1 Purwodadi akhir pekan lalu. 

Baca juga: Minta Sumbangan Mengaku dari Ponpes Tangerang, 9 Warga Lampung Diamankan di Bantul

Saat itu, kata dia, sudah diutarakan biaya SPI Rp 2,5 juta per siswa dengan batas waktu pelunasan satu tahun. Belum lagi, wali murid juga dibebani membayar biaya untuk kain seragam baru Rp 1 juta.

"Uang sumbangan Rp 2,5 juta dengan jangka waktu setahun sangat memberatkan kami. Apalagi harus membayar biaya kain untuk seragam baru Rp 1 juta dan itupun keluar ongkos lagi untuk penjahit," kata warga Purwodadi ini kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Mewakili para orang tua siswa baru SMPN 1 Purwodadi, pedagang itu pun berharap uang SPI disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing. Pun demikian juga dengan perealisasian seragam baru yang seharusnya bisa lebih mengedepankan nurani ketimbang bisnis. Merujuk data SMPN 1 Purwodadi, saat ini total ada 352 siswa baru.

"Kalau orang mampu sih tidak masalah, tapi bagi yang kesusahan ekonomi itu justru menambah beban. Kenapa sekolah yang butuh dana, tapi kami yang mewujudkan. Untuk seragam kan bisa pakai bekas kakaknya atau beli seragam jadi yang lebih murah. Ini kayak aji mumpung jualan kain," tegas MNT.

Sementara itu AL (55) wali murid kelas IX SMPN 1 Purwodadi yang baru saja lulus pun mengutarakan kekecewaan serupa.

Pekerja serabutan asal Purwodadi ini mau tak mau harus banting tulang melunasi pembayaran uang SPI Rp 2,9 juta.

Ia yang kelimpungan akhirnya mengangsur hingga tiga tahun menyusul penghasilannya pas-pasan.

"Alhamdulillah anak saya lulus dan ini saya ambil ijazah. Cuma saya menyayangkan biaya sumbangan yang tinggi. Ini kan sekolah negeri dan termasuk wajib belajar 9 tahun, kenapa bayar mahal. Saya cicil tiga tahun untuk sumbangan Rp 2,9 juta di era anak saya," pungkas AL.

Baca juga: Warga Bandung Dilarang Gunakan Ruas Jalan untuk Minta Sumbangan Agustusan

Ketua Komite SMPN 1 Purwodadi Pangkat Joko Widodo mengatakan, uang SPI sebesar Rp 2,5 juta bersifat sukarela.

Dengan kata lain, kata Joko, sumbangan itu tidak mengikat, memaksa, dan bukan juga kewajiban wali murid untuk melunasi.

"Komite punya kewajiban terkait Permendikbud nomor 75 tahun 2016 soal peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan penggalangan dana dalam bentuk sumbangan. Tentunya ini ada perencanaan dan ini usulan sekolah. Tak ada paksaan dan batas waktu, mau bayar berapa silahkan disesuaikan. Ini bukan pungutan," terang Joko.

Menurut Joko, uang SPI di antaranya diaplikasikan untuk mendukung program Sekolah Ramah Anak (SRA), Sekolah Adiwiyata Mandiri, peremajaan fasilitas sekolah dan pencapaian kegiatan ekstrakurikuler.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com